Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (Foreign Policy Community of Indonesia/FPCI), Dino Patti Djalal, menyebut pejabat tinggi Korea Utara sangat memuji Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Salah satunya tak lepas dari hubungan Presiden Soekarno atau Indonesia dengan Korut di masa lalu.
"Korut memuji Megawati karena Bapaknya adalah Soekarno," kata Dino dalam sebuah diskusi mengenai hasil kunjungannya ke Pyongyang di Kantor FPCI, Mayapada Tower, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).
Baca Juga
Karena itulah, menurut Dino, Megawati bisa mengambil peran dalam upaya menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea. Megawati bisa menjadi utusan dari Indonesia atau ASEAN dalam membahas resolusi konflik di Semenanjung tersebut.
Advertisement
"Kalau menurut saya itu suatu kemungkinan yang kreatif dan positif, karena kita menunjukkan kita ada celah dan kita bisa main di celah itu," jelas Dino.
"Kita pemain di luar tapi kita dipercaya, terutama Ibu Megawati dipercaya oleh mereka karena ada faktor keluarga dan sejarah," tambah mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini.
Dalam setiap pertemuan di Korut yang dihadirinya, Dino mengatakan, para pejabat tinggi negara komunis itu selalu membicarakan bahwa antara Korut dan Indonesia ada hubungan spesial. Pasalnya Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang pernah dikunjungi Kim Il Sung dan Kim Jong Il secara bersamaan di masa lalu.
"Dalam pertemuan apa pun mereka selalu bicara bahwa ada hubungan spesial yang beda. Karena satu-satunya negara dimana Kim Il sung dan Kim Jong Il sebagai ayah dan anak pernah kunjungi di dunia hanya Indonesia," jelasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Kim Jong Un ke Indonesia?
Tak menutup kemungkinan Kim Jong Un sebagai pemimpin tertinggi Korut saat ini, akan melakukan kunjungan yang sama ke Indonesia. Namun pendekatan politik luar negeri Korut yang sangat formal dan struktural, sehingga biasanya Kim Jong Un akan mengirimkan Presiden Korut sebagai delegasi.
"Jadi yang dikirim Presidennya. Sementara Kim Jong Un mainnya di garis lain," kata Dino.
Jika kunjungan tersebut bisa terwujud, Dino yakin Indonesia bisa berperan sebagai jembatan mengatasi lebarnya jurang komunikasi dan persepsi Korut dengan negara-negara lain di kawasan Asia.
"Kalau ini dilakukan dalam konteks melemaskan otot-otot konflik, saya kira tentu akan membantu semua pihak. Saat ini yang paling penting adalah menjembatani jurang komunikasi dan jurang persepsi," jelas Dino.
Reporter: Hari Ariyanti
Advertisement