Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar mengungkapkan kandungan miras oplosan yang menewaskan beberapa orang di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik dan ahli toksikologi, miras oplosan itu campuran dari minuman berenergi, bersoda, dan jamu atau anggur tertentu.
Ia mengatakan, campuran bahan itu menghasilkan metanol, etanol, dan kafein. "Hasil autopsi dan para ahli, ada senyawa yang dihasilkan dari miras oplosan, yaitu metanol, etanol, dan kafein," kata Indra di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018).
Mantan Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya itu menjelaskan, kandungan metanol yang berlebih dapat mengganggu saluran pernapasan. Puncaknya adalah menyebabkan kematian.
Advertisement
"Metanol itu yang mematikan. Jadi itu menyebabkan organ tubuh, paru-paru ya, gagal bernapas dan menyebabkan mati lemas," ujarnya.
Berdasarkan pengakuan tersangka RS yang membuat miras oplosan, ia awalnya hanya mencoba-coba. Pelaku tak mengetahui beberapa persen kandungan miras itu.
"Kalau yang menjual itu dia dapat dari bos-bosnya yang dulu ya. Jadi dia pernah dikasih tahu racikannya gitu. Nah kalau yang sendiri itu mereka coba-coba aja," pangkasnya.
Beri Waktu Sebulan
Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin berang terhadap fenomena miras oplosan yang merenggut puluhan nyawa. Dia pun memerintahkan seluruh jajarannya mengusut tuntas kasus ini.
"Saya targetkan bulan ini selesai. Bulan depan masuk Ramadan enggak ada lagi miras yang beredar di masyarakat seluruh Indonesia," ujar Syafruddin di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2018).
Syafrudiin juga mengapresiasi jajaran Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Polda Kalimantan Selatan yang telah mengungkap kasus miras oplosan. Namun, dia yakin, pengungkapan kasus tersebut masih berada di permukaan.
Jenderal bintang tiga itu juga curiga, kasus miras oplosan tak hanya terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan, tapi juga di seluruh Indonesia.
Karena itu, ia memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengusut tuntas kasus produksi dan peredaran miras oplosan.
"Saya tadi perintahkan seluruh kapolda membuat kasus ini berhenti, artinya mengungkap sampai ke akar-akarnya," ucap Syafruddin.
Reporter : RonaldÂ
Sumber : Merdeka.com
Advertisement