Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat gelar Panglima Perang dari suku Asmat Papua. Pemberian gelar ini dilakukan saat Jokowi tiba di Pelabuhan Agats, Asmat, Papua, pada Kamis.
Pantauan di lokasi, saat turun dari helikopter kepresidenan, Jokowi dan Ibu Negara Iriana disambut dengan upacara adat suku Asmat.
Baca Juga
Upacara penyambutan ini sekaligus mengukuhkan Jokowi sebagai Kambepit atau Panglima Perang Asmat. Pemberian gelar ini dilakukan oleh tetua adat adat Asmat.
Advertisement
"Besar harapan kami, Bapak Panglima Perang membawa masa depan yang lebih baik," kata Wakil Bupati Asmat, Thomas E Safano, saat menerjemahkan pesan dari tetua adat Suku Asmat di Pelabuhan Agats, Asmat, Papua, Kamis (12/4/2018).
Dalam pemberian gelar ini, Jokowi juga menerima dayung berhias dan noken khas suku Asmat. Dayung tersebut dimaksudkan sebagai simbol kepemimpinan panglima perang dalam mendayung perahu rakyat suku Asmat.
"Kami serahkan noken dan dayung berhias ini. Dayung adalah simbol kepemimpinan. Agar Bapak Presiden dapat mendayung kapal republik ini ke arah yang lebih baik," ucap Thomas.
Kunjungan Kerja
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (12/4/2018). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kunjungan kerja Jokowi ke tanah Cendrawasih.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jokowi akan mendarat di Pelabuhan Agats, Asmat, dengan menggunakan helikopter kepresidenan.
Sejumlah kegiatan akan dilakukan Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi di Asmat. Di antaranya menemui ibu-ibu dan anak-anak Asmat di gedung Serbaguna Widya Mandala.
Kemudian Jokowi akan meninjau proyek instalasi penampungan air bersih dan jembatan. Terakhir Jokowi dan rombongan akan meninjau sejumlah pasar tradisional yang ada di Agats Asmat Papua.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement