Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) baru saja ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai partai politik peserta Pemilu 2019. Ketua Umum PKPI Hendropriyono pun memberikan sambutan dengan bersemangat.
Salah satu persoalan yang dia singgung dalam pidatonya mengenai harapan antara peserta dan penyelenggara pemilu dapat bekerjasama, tanpa diiringi kecurigaan dan mencari-cari kesalahan satu sama lainnya.
"Kami berharap kita bisa bekerja sama, kita ingin kerja sama ini tanpa saling curiga-curiga, zalim-zalim, dan mencari kesalahan masing-masing," ucap Hendropriyono, di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2018).
Advertisement
Meskipun begitu, Hendropriyono percaya, KPU sebagai penyelenggara pemilu dapat berlaku adil dalam menegakkan demokrasi di Indonesia.
"Kami percaya, KPU adalah pelayan untuk menegakkan demokrasi di Indonesia secara berbobot, jujur. Kami percaya KPU lembaga adil," ujar dia.
Tak lupa, Hendropriyono menyatakan syukurnya atas keberhasilan PKPI menjadi bagian dari partai peserta Pemilu 2019 dan berterima kasih kepada KPU yang telah menaati putusan hukum dari PTUN.
"Betapa rasanya seluruh jajaran PKPI ini bersyukur ke hadiratNya. Karena bagi kami, akhirnya partai keadilan mendapat keadilan di lembaga peradilan. Terima kasih pada KPU yang menunjukkan ketulusannya pada masyarakat, untuk taat pada hukum. Dan ini yang sangat kita hargai dan kami harapkan," ucap Hendropriyono.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mundur dari Posisi Ketua Umum
Selain itu, Hendropriyono mengungkapkan, dalam waktu dekat akan turun dari jabatan sebagai Ketua Umum PKPI lewat kongres luar biasa sekaligus turun dari panggung politik.
Menurut dia, proses yang dilalui PKPI dari masa pendaftaran hingga berhasil ditetapkan sebagai parpol peserta pemilu 2019 saat ini menjadi sebuah kenang-kenangan. PKPI sendiri telah melalui jalan panjang yang tidak mudah hingga mendapatkan statusnya untuk pemilu 2019.
"Saya mendapat kenang-kenangan, untuk dapat SK dan nomor (urut parpol) 20, susah payah setengah mati. Saya akan ajukan kongres luar biasa, saya merasa cukup berada di politik, saya mohon doa," kata Hendropriyono.
"Bulan depan usia saya mau 73, kalau tidak mau berhenti, nanti akan diberhentikan oleh Tuhan," sambung Hendropriyono.
Advertisement