Liputan6.com, Kulonprogo: Puluhan pengurus dan simpatisan Ijab Qobul dari empat kabupaten dan satu kota di Daerah Istimewa Yogyakarta berkumpul di alun-alun Wates, Kulonprogo, Ahad (24/7) siang. Mereka mendeklarasikan diri sebagai gerakan untuk meluruskan amanat maklumat September 1945.
Gerakan moral Ijab Qobul dideklarasikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap beragam perjuangan keistimewaan Yogyakarta yang mulai melenceng dari maklumat September 1945 yang dibuat Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dengan jargon "Bergabung Tak Berarti Menjadi Melebur" mereka berupaya mengembalikan posisi Yogyakarta dengan hak istimewanya pada pemerintahan daerah dan aset ketanahannya.
Pembentukan paguyuban ini adalah upaya menjembatani beragam persepsi mengenai perjuangan keistimewaan yang ada di Yogyakarta. Ijab Qobul bukan gerakan politik melainkan gerakan budaya untuk mengingatkan kembali asal-usul Kota Gudeg dan NKRI yang terbentuk di Yogyakarta.(JUM)
Gerakan moral Ijab Qobul dideklarasikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap beragam perjuangan keistimewaan Yogyakarta yang mulai melenceng dari maklumat September 1945 yang dibuat Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dengan jargon "Bergabung Tak Berarti Menjadi Melebur" mereka berupaya mengembalikan posisi Yogyakarta dengan hak istimewanya pada pemerintahan daerah dan aset ketanahannya.
Pembentukan paguyuban ini adalah upaya menjembatani beragam persepsi mengenai perjuangan keistimewaan yang ada di Yogyakarta. Ijab Qobul bukan gerakan politik melainkan gerakan budaya untuk mengingatkan kembali asal-usul Kota Gudeg dan NKRI yang terbentuk di Yogyakarta.(JUM)