Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News Hari Ini, politikus senior Amien Rais menolak pernyataannya soal partai setan dan partai Allah yang kini menuai kontroversi di masyarakat dikaitkan dengan politik.
Dalam pernyataan tersebut, Amien Rais diduga telah melakukan ujaran kebencian terhadap partai-partai yang disebut sebagai partai setan, di luar Partai Gerindra, PKS, dan PAN yang dinyatakan sebagai partai Allah.
"Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan. Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya," ungkap Amien.
Advertisement
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengomentari curhatan para siswa-siswi SMA soal sulitnya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bidang studi matematika.
Terkait hal ini, Muhadjir mengakui, jika soal Matematika untuk UN SMA sederajat kali ini lebih pada Matematika terapan. Sehingga dibutuhkan daya nalar yang tinggi.
Lantas, seperti apa tanggapan para pengamat pendidikan atas langkah berani yang diambil Mendikbud?
Sementara itu, disinggung mengenai banyaknya siswa yang mengeluh soal sulitnya soal matematika UNBK, Pengamat pendidikan dari Eduspec Indonesia, Indra Charismiadji mengatakan, generasi milenial memang memiliki karakter yang lebih mudah menyerah. Benarkah?
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:
1. Terpantik Polemik Partai Allah dan Partai Setan
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mendikotomikan partai-partai politik di Indonesia jadi dua sisi, yaitu partai setan dan partai Allah.
Hal itu diungkapkan Amien dalam tausiah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat 13 April.
"Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan. Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya," ungkap Amien.
Dikotomi tersebut menuai polemik. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PSI Danik Eka Rahmaningtias, sebagai politisi senior Amien Rais seharusnya menyampaikan petuah-petuah yang menyejukkan bagi masyarakat.
"Sangat tidak bijak untuk mengkategorikan 'Partai Allah' dan 'Partai Setan'. Siapa yang tentukan, dan apa pembuktiannya?" ujar Eka.
Jika Amien Rais tetap bersikukuh mengkategorikan partai tertentu sebagai Partai Allah, maka dia menilai hal tersebut sangat melawan logika rakyat Indonesia.
2. Ganjil Genap di Tol Jagorawi dan Tangerang Diberlakukan Hari Ini
Pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan melakukan uji coba sistem ganjil genap di Tol Jagorawi dan Jakarta-Tangerang (Janger) hari ini.
Uji coba pemberlakuan sistem ganjil genap di Tol Jagorawi dan Janger ini, berkaca pada keberhasilan penerapan ganjil-genap di Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Alasan kedua, karena akan segera digelar perhelatan Asian Games.
Nantinya selain penerapan kebijakan ganjil genal bagi kendaraan pribadi juga akan diikuti dengan pemberlakuan jalur khusus bus, di lajur 1.
3. Peserta UNBK Keluhkan Sulitnya Soal Matematika, Ini Kata Mendikbud
Keluhan dan komentar membanjiri akun Kemdikbud seiring selesainya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dalam keluhan itu, mereka mengaku kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal ujian lantaran dinilai tidak sesuai dengan yang dipelajari.
Menanggapi hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengakui, mulai tahun ini, pihaknya menggunakan soal yang membutuhkan daya nalar tinggi atau "high order thinking skills" (HOTS). Selain itu juga pada tahun ini, untuk pertama kalinya sekitar 10 persen dari soal Matematika adalah isian singkat.
Pengamat pendidikan dari Eduspec Indonesia, Indra Charismiadji, mengatakan apa yang dilakukan Kemdikbud merupakan langkah berani.
"Saya bilang berani, karena sebagian besar proses pembelajaran belum mampu membangkitkan daya nalar siswa. Sehingga tidak sesuai antara apa yang diajarkan dan soal yang ada di UN," ujar Indra.