Sukses

Bantahan Istri soal Setya Novanto Bisa Berdiri Sendiri Saat Dirawat di RS

Dalam persidangan, Diesti mengungkap kuasa hukum kala itu, Fredrich Yunadi meminta dokumen rekam medis sang suami, Setya Novanto.

Liputan6.com, Jakarta - Istri Setya Novanto, Diesti Astriani Tagor memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor Jakarta. Dia membantah pernyataan perawat RS Medika Permata Hijau Indri Astuti yang melihat suaminya berdiri tegak saat buang air kecil kala menjalani perawatan.

"Nggak berdiri, saya kasih pispot. Nggak lihat berdiri, karena saya ada di situ," ujar Diesti saat bersaksi di persidangan perkara perintangan penyidikan terdakwa Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).

Dalam persidangan, Ketua Majelis Hakim Saifudin Zuhri mengungkit kembali fakta persidangan yang disampaikan perawat Indri. Perawat itu sebelumnya mengaku melihat Setya Novanto bisa berdiri sendiri pada Jumat pagi 17 November 2017.

"Tidak ada, jam berapa itu ya?" tanya Diesti.

"Sekitar jam 7-an," jawab hakim.

"Belum bangun jam segitu ya," balas Diesti.

Diesti mengaku, bersama saudaranya, menemani Setya Novanto di kamar tempatnya dirawat. Dia menegaskan kepada hakim bahwa suaminya tidak mungkin buang air sendiri pascakecelakaan.

Fredrich Minta Rekam Medis

Dalam persidangan, Diesti mengungkap kuasa hukum kala itu, Fredrich Yunadi meminta dokumen rekam medis sang suami beberapa hari sebelum kecelakaan menabrak tiang lampu di kawasan Permata Hijau.

"Fredrich meminta dokumen medical record dua tiga hari sebelum tanggal (kecelakaan)," ujar Diesti

Tanpa curiga, dia memperbolehkan Fredrich mengakses berkas medis Novanto. Namun, pengacara itu, hanya memfoto dokumen.

"Dia datang sendiri ke rumah. Hanya bilang mau pinjam medical record hasil jantung di RS Premier. Difoto-foto," kata dia.

Kepada Diesti, Fredrich mengatakan Setya Novanto sudah mengetahui tindakannya malam itu. Hari itu juga, rekam medis langsung dikembalikan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bimanesh Siapkan Tim Medis

Sementara itu, Direktur RS Medika Permata Hijau Hafil Budianto Abdulgani mengatakan mendapatkan laporan dari jajarannya terkait perawatan Setya Novanto. Dia mendapatkan berkas 19 tumpukan tentang berita acara oleh para staf dan perawat rumah sakit.

Dari laporan tersebut, diungkap bahwa Bimanesh Sutarjo telah menyiapkan tim yang akan menangani Setya Novanto. Hal tersebut dia mendapatkan dari keterangan Plt Pelayanan Medik RS Permata Hijau dokter Alia.

"Dokter Alia tersebut hanya memberitakan bahwa seingat saya dokter Bimanesh memberikan pengarahan bahwa ada dan sudah dipersiapkan tim untuk menangani," ujar Hafil kepada Ketua Majelis Hakim Saifuddin Zuhri.

Hafil menyakinkan hakim bahwa dokter tersebut berasal dari RS Medika. Meski tidak mengingat namanya, Hafil menjelaskan ada tiga spesialis dalam tim Bimanesh tersebut. Mereka adalah spesialis jantung, spesialis bedah, dan spesialis syaraf.

Dari laporan tersebut didapatkan juga keterangan dokter jaga IGD saat itu, Michael Chia Cahaya. Bahwa Michael menolak permintaan untuk merawat mantan Ketua DPR itu.

"Yang saya ingat bahwa pengacara Novanto datang untuk meminta surat rawat. Supaya dibikinkan surat untuk dirawat. Dokter Michael menolak karena belum melihat pasien," kata Hafil.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com