Liputan6.com, Jakarta Polres Metro Jakarta Selatan menangkap dua komplotan pencurian motor (ranmor) asal Lampung. Masing-masing komplotan membekali diri dengan senjata api rakitan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar menjelaskan, komplotan ranmor pertama beranggotakan empat orang terdiri dari KS sebagai pemetik. Asalnya dari Tebing, Lampung Timur. Sisanya N, YR, H dari Bogor, Jawa Barat. Ketiganya merupakan penadah.
"Ketika sudah diambil motornya inilah yang menampung (penadah)," ujar dia, Rabu (18/4/2018).
Advertisement
Indra melanjutkan, hasil penyelidikan sementara komplotan KS terlibat dalam tiga kasus pencurian di tempat yang berbeda-beda. Kemang, Kebayoran Baru. Terakhir, Tebet Timur. Dalam aksinya, KS selalu membawa senjata api rakitan.
"Senjata yang ada pada pelaku ini digunakan untuk pada saat pemilik atau korban melawan," ujar dia.
Saat ini, kompolotan tak bisa berkutik. Aparat Kepolisian meringkus seluruh ranmor di kawasan Taman Mini, Jakarta Timur, 23 Maret lalu. Sejumlah barang bukti pun turut disita.
"Barang bukti yang kita sita satu pucuk senjata api rakitan, tiga butir peluru, tiga buah kunci leter T kemudian dua buah kunci pembuka magnet motor," terang dia.
Masih kata Indra, Komplotan lainnya berangotakan dua orang yaitu P dan APJ. Keduanya diringkus di kawasan Cijantung, Jakarta Timur. Tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Hanya saja, pada komplotan ini ditemukan dua pucuk senjata rakitan dan senjata tajam.
"Modusnya sama. Tersangka P sebagai pemetik. Kemudian, APJ sebagai Joki. Keduanya berasal dari Lampung Timur," ucap dia.
Indra tidak ingin berspekulasi apakah pars komplotan ini terkenal sadis. Sampai saat ini, belum ditemukan korban jiwa. Pastinya, kedua kelompok ini terbilang berani.
"Sampai saat ini tidak belum ada korban jadi belum bisa menjawab. Tapi kalau kita lihat dari senjata sudah mempersiapkan diri melumpuhkan korbannya.
Asal Senjata
Sebanyak tiga pucuk senjata dan peluru disita dari kedua komplotan ini. Keterangan sementara diketahui senjata rakitan dibeli di Lampung. Harganya sekitar Rp 5 juta sampai Rp 8 juta.
"Itu dibeli dari komplotan mereka-mereka juga," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Stefanus Tamuntuan.
Menurut dia, senjata rakitan itu akurat digunakan untuk melumpuhkan korban dalam jarak maksimal 10 meter.
"Paling akuratannya 10 meteran," tutup dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement