Sukses

Pedagang-Polisi Pamong Praja Berkelahi Saat Penertiban

Tiga pedagang kaki lima di Terminal Rawasari Jambi ditahan karena menyerang polisi pamong praja. Barang dagangan akan dikembalikan jika pedagang berjanji tak akan berjualan di lokasi semula.

Liputan6.com, Jambi: Penertiban pedagang kaki lima di Jambi diwarnai perkelahian antara petugas satuan polisi pamong praja dengan para pedagang, baru-baru ini. Tiga pedagang, yakni Suib, Mukhtar, dan Rohani ditahan karena diduga menyerang petugas. Peristiwa ini bermula saat petugas Satpol PP menertibkan kaki lima yang berjualan di sekitar Terminal Rawasari. Ketika gerobak pedagang diangkut, para pedagang melawan. Bahkan, beberapa dari mereka malah menyerang petugas sehingga perkelahian tak dapat dihindari. Aparat Kepolisian Sektor Kota Pasar Jambi melokalisir tempat kejadian perkara agar perkelahian tidak meluas.

Peristiwa tersebut sempat menjadi tontonan warga di sekitar lokasi kejadian. Petugas Satpol tetap menertibkan seluruh PKL yang berdagang di sekitar Terminal Rawasari. Mereka baru meninggalkan lokasi setelah seluruh gerobak dorong PKL diangkut ke Kantor Camat Pasar Jambi. Menurut petugas, gerobak beserta barang dagangan yang disita bisa diambil kembali. Namun tentunya, setelah pedagang membuat surat pernyataan tidak akan berjualan lagi di lokasi yang telah ditertibkan.

Keributan serupa pernah terjadi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sejumlah pedagang menyiramkan bensin di sekitar kios. Seorang di antaranya nekat menyiram sekujur tubuhnya dengan bensin dan mengancam membakar diri, jika petugas berkeras membongkar kios miliknya [baca: Menolak Dibongkar, Pedagang Mengancam Membakar Diri].(COK/Suhatman Pisang)
    EnamPlus