Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyingung mengenai Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang kerap mengkritik pemerintahan Joko Widodo. Dia mempertanyakan mengapa kritikan tersebut terus datang dan tak berkesudahan.
"Ada wakil ketua yang kritik pemerintah terus, kayanya enggak ada yang benar. Kritik terus itu Pak Fadli Zon kayaknya pemerintah enggak ada yang benar," kata Tjahjo di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (18/3/2018).
Baca Juga
Fadli Zon Tegaskan Posisi RI sebagai Peradaban Tertua Dunia di Pameran 130 Tahun Pithecanthropus Erectus
Rocky Gerung Tantang Fadli Zon Datang ke Komunitas Seni untuk Perdebatkan Lukisan Yos Suprapto yang Batal Dipamerkan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dukung Kegiatan Tribute Musisi 1960-an, Hormati Legenda Musik Indonesia
Tjahjo mengimbau kepada setiap pihak agar bisa menghargai satu sama lain, dengan saling menghargai.
Advertisement
"Jadi harus saling menghargai ya, yang mayoritas menghargai minoritas, minoritas menghargai mayoritas," ujar politikus PDIP ini.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon kerap melontarkan kritik ke pemerintah. Salah satunya saat Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapatkan predikat sebagai Menteri Terbaik di dunia.
Fadli Zon menilai predikat itu tidak pantas, lantaran Menkeu belum mampu melakukan upaya maksimal dalam mengendalikan nilai tukar rupiah yang melemah.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jawaban Sri Mulyani
Namun, Sri Mulyani menilai sindiran Fadli Zon itu tidak memiliki tujuan yang jelas.
 "Menyelesaikan apa? Persoalan (pelemahan rupiah), yang diselesaikan apa?" ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 6 Maret 2018.
Sri Mulyani mengungkapkan, pelemahan rupiah tersebut merupakan efek eksternal. Ini bukan hanya terjadi terhadap rupiah, tetapi juga pada mata uang negara lain.
‎"Kalau itu arusnya berasal dari pernyataannya Mr Powell (The Fed) atau Presiden Trump, itukan seluruh dunia terpengaruh. Jadi kita menjaga supaya kita tidak mendapatkan sentimen yang lebih dibandingkan apa yang menjadi sentimennya yang berasal dari luar. Tapi kalau sentimennya berasal dari sana kan saya enggak bisa Pak Trump jangan ngomong, atau Pak Powell jangan ngomong, kan bukan saya, gitu," jelas dia.
Advertisement