Liputan6.com, Jakarta: Simpang siur seputar peristiwa pengeboman Gedung Bursa Efek Jakarta, mulai terkuak. Setelah tersangka Ibrahim Hasan dan Irwan bernyanyi, di hapapan polisi, Selasa (9/11) siang, terungkap bahwa motif mereka meledakan gedung tersebut dipicu uang.
Dikatakan Ibrahim, bekas anggota Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat, dirinya terlibat dalam kasus peledakan Gedung BEJ karena diajak Ibrahim Manaf alias Bram yang baru dikenalnya selama tiga bulan. Selanjutnya, menurut Ibrahim, ia diajak Bram ke bengkel untuk menemui teman-temannya. Di sana, ia mengaku melihat mereka sedang merakit bom. Sayangnya, ia tak berani melaporkan karena takut dengan Sayed Mustapha.
Ayah seorang putri berusia tiga bulan ini, kemudian disuruh mengambil kabel untuk perlengkapan bom. Kendati demikian, ia mengaku tergiur karena akan diberi upah sebesar Rp 5 juta, termasuk bila tak membocorkan rencana tersebut.
Sedangkan Irwan, mantan anggota Korps Pasukan Khusus yang juga menjadi rekan Ibrahim, mengaku tertarik melakukan pengeboman karena disodori uang dalam jumlah besar oleh orang yang sama. Berbeda dengan keduanya, tersangka Bram mengaku hanya didorong rasa pertemanan, sehingga ia terlibat dalam kasus tersebut.(AWD/Nina Waskito dan Dwi Guntoro)
Dikatakan Ibrahim, bekas anggota Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat, dirinya terlibat dalam kasus peledakan Gedung BEJ karena diajak Ibrahim Manaf alias Bram yang baru dikenalnya selama tiga bulan. Selanjutnya, menurut Ibrahim, ia diajak Bram ke bengkel untuk menemui teman-temannya. Di sana, ia mengaku melihat mereka sedang merakit bom. Sayangnya, ia tak berani melaporkan karena takut dengan Sayed Mustapha.
Ayah seorang putri berusia tiga bulan ini, kemudian disuruh mengambil kabel untuk perlengkapan bom. Kendati demikian, ia mengaku tergiur karena akan diberi upah sebesar Rp 5 juta, termasuk bila tak membocorkan rencana tersebut.
Sedangkan Irwan, mantan anggota Korps Pasukan Khusus yang juga menjadi rekan Ibrahim, mengaku tertarik melakukan pengeboman karena disodori uang dalam jumlah besar oleh orang yang sama. Berbeda dengan keduanya, tersangka Bram mengaku hanya didorong rasa pertemanan, sehingga ia terlibat dalam kasus tersebut.(AWD/Nina Waskito dan Dwi Guntoro)