Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto diprediksi akan kembali bersaing dengan Joko Widodo atau Jokowi pada pertarungan Pilpres 2019. Seperti diketahui, Prabowo telah menerima mandat kader Partai Gerindra agar mau maju sebagai capres tahun depan saat menggelar rakornas pekan lalu.
Politisi Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri mengatakan keinginan Prabowo menjadi Capres masih besar. "Masih besar," ujarnya ditemui usai menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan di Jalan Buncit Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (20/4).
Baca Juga
Hal itu juga disampaikan Rachma menanggapi prediksi yang disampaikan Mahfud MD, bahwa Prabowo tak akan maju dan kemungkinan akan digantikan Gatot Nurmantyo. Menurutnya boleh saja orang melontarkan berbagai tanggapan.
Advertisement
"Ya boleh saja berpendapat," kata dia.
Ia memprediksi akan terjadi head to head atau hanya dua pasangan calon pada Pilpres mendatang. Ia mengatakan Prabowo layak maju sebagai capres karena merupakan antitesa dari pemimpin saat ini.
"Saya lihat disini sementara ini yang menjadi antitesa keadaan sekarang adalah Pak [Prabowo](https://www.liputan6.com/tag/prabowo-subianto "")," ujarnya.
Ia beralasan jika dilihat dari pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Ketua Umum Partai Gerindra itu merupakan koreksi total sistem saat ini. "Jelas dari statement-statement dan tulisan beliau itu memang dia jelas mengoreksi total. Mengoreksi penyelewengan sistem. Apa disebabkan oleh karena konstitusi kita sudah diamandemen empat kali dan sudah berubah. Yang tadinya seharusnya kembali kepada sosialisme ala Indonesia, ini sesudah menjadi liberal kapitalistik. Ini enggak bisa dijalankan," kata dia.
Â
Cawapres Tepat Dampingi Prabowo
Rachma melanjutkan, jika melihat kembali ajaran Bung Karno, paham liberal kapitalistik sangat tidak disukai. Paham itu menjadi penyebab munculnya berbagai persoalan. "Prabowo dalam hal ini sudah menyatakan komitmennya untuk kembali ke UUD 1945," ujarnya.
Mengenai cawapres yang tepat mendampingi Prabowo, Rachmawati mengatakan masih ada beberapa nama yang sedang digodok di internal partai. Salah satu nama ialah Anies Baswedan.
"Ada nama Anies dan beberapa nama lagi. Tapi itu masih diolah," ujarnya. "Masih berproses dan dievaluasi," imbuhnya.
Sosok cawapres yang diinginkan partainya ialah yang bisa diajak bekerja sama. Di samping itu harus punya pendekatan visi dan misi. "Karena wapres adalah orang kedua antara visi misi dengan presiden," tutupnya.
Advertisement