Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir agar jangan terlalu lama membiarkan kekosongan kursi direktur utama PT Telkomsel.
Marwan pun menyarankan dalam memilih seorang dirut perlu dipertimbangkan aspek profesionalitas, integritas dan nasionalisme.
"Tiga kompetensi itu menjadi hal utama jika ingin membawa PT Telkomsel bisa bersaing di era yang sudah sangat global kompetitif ini,” kata Marwan Jafar melalui keterangan tertulis, Rabu (27/11/2019).
Advertisement
Sebagaimana diketahui, Menteri BUMN telah memindahkan Dirut PT Telkomsel Emma Sri Martini menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina. Padahal, posisi Emma itu baru saja dijalaninya sejak 29 Mei 2019 setelah digelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkomsel.
Untuk itulah, upaya penguatan aspek profesionalitas untuk direktur yang baru menjadi sangat penting. Dalam memilih direktur yang baru, ia berharap agar Menteri BUMN bisa mengedepankan sosok dengan rekam jejak yang mumpuni.
"Jangan sampai ada titipan-titipan. Hindari hal semacam itu jika ingin kinerja BUMN itu bisa berjalan baik sebagaimana aksi bersih-bersih yang belum lama ini dijalankan oleh Pak Menteri,” kata mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia ini mengingatkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Integritas dan Nasionalisme
Lantas untuk aspek integritas dan nasionalisme, Marwan mengatakan, dua kompetensi ini sangat penting untuk pertimbangan dalam memilih calon direktur utama PT Telkomsel. Ini mengingat PT Telkomsel ini menjadi salah satu BUMN yang bergerak di bidang komunikasi.
"Sebagai perusahaan dengan backbone di bidang komunikasi, maka integritas dan nasionalisme itu sangat diperlukan. Ke depannya kita tidak ingin PT Telkomsel itu hanya kuat secara bisnis tapi bisa menjadi perusahaan yang tetap menjaga integritas Indonesia,” ujarnya.
Advertisement