Sukses

Cerita SBY Kabur dari Istana Saat Awal Menjabat Presiden

Dalam kunjungannya ini, SBY yang didampingi sang istri, Ani Yudhoyono, mengisahkan pengalamannya saat awal-awal menjabat presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (21/04/2018).

Dalam kunjungannya ini, SBY yang didampingi sang istri, Ani Yudhoyono, mengisahkan pengalamannya saat awal-awal menjabat presiden.

Pada 2014, kata SBY, dia bersama sang istri "kabur" diam-diam dari Istana menuju ke TPI Labuan, Pandeglang. Niatnya, untuk mengetahui secara langsung kehidupan nelayan tanpa protokoler dan jamuan dari pemerintah daerah. Bahkan, kata dia, protokoler Istana pun tak mengetahui kepergiannya.

"Satu, dua, tiga minggu setelah menjadi presiden, tanpa sepengetahuan siapapun, termasuk wartawan, saya berangkat jam 3 subuh, daerah pertama yang saya datangi ke sini (TPI), Labuan," kata SBY di depan ratusan nelayan di TPI Labuan.

Tidak hanya menemui nelayan, pada periode pertama jabatannya sebagai presiden, SBY juga mengaku mendatangi komunitas lainnya, seperti petani dan pedagang pasar.

Hasilnya, ucap SBY, dia bisa mengeluarkan sejumlah kebijakan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Program Keluarga Harapan (PKH) hingga PNPM.

"Saya datang ke sana kemari untuk mengetahui keadaan rakyat. Tidak masuk TV (pemberitaan) tidak masalah, karena untuk rakyat," terang SBY.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pesan untuk Jokowi

Berdasarkan pengamatannya, dalam kurun waktu tiga setengah tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat. SBY pun meminta agar Presiden Jokowi terus menggenjot pertumbuhan ekonomi, terutama di kalangan masyarakat bawah yang terkena dampak kenaikan harga sembako dan BBM.

"Berdsasrkan survei, ekonomi Indonesia aman, tidak terganggu krisis, betul. Tapi yang tidak aman golongan yang tidak mampu, rakyat di tingkat bawah. Saya harap pemerintah sudi mendengarnya," jelas dia.

Dalam kunjungannya kali ini, SBY menyambangi 8 kabupaten dan kota di Banten selama satu pekan, sejak 19-24 April 2018.

Pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, Leo Agustino, menilai kunjungan SBY ini untuk menaikkan elektabilitas Partai Demokrat.

"kehadiran Presiden ke-6 di Banten, akan mendongkrak perolehan suara Demokrat di Banten. Meski sebenarnya perolehan (suara) Pileg dan Pilpres, jika merujuk pengalaman yang ada, akan sangat ditentukan menit-menit terakhir jelang pemilihan," kata Leo melalui pesan singkatnya, Sabtu (21/04/2018).

Selain itu, juga dianggap sebagai upaya untuk memperkuat dukungan kepada kader Demokrat yang bertarung di Pilkada serentak 2018.