Liputan6.com, Jakarta: Ketua DPR Akbar Tanjung menegaskan, meski banyak organisasi Islam di Tanah Air, bukan berarti Indonesia menjadi sarang teroris. Sebab itu, tuduhan jaringan Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden di Indonesia harus dibuktikan. "Hasil penyelidikan aparat yang berwenang tetap harus menjadi acuan," kata Ketua Umum Partai Golongan Karya ini di Jakarta, Jumat (24/5).
Menurut Akbar, sebaiknya pihak luar negeri jangan terlalu cepat menilai bahwa Indonesia sarang terorisme. Akbar mengatakan, mereka harus menunjukkan bukti-bukti tuduhan tersebut. Namun demikian, Akbar tak menutup mata bila kemungkinan ada jaringan teroris di Tanah Air. "Tapi, sekali lagi itu mesti dibuktikan," katanya.
Beberapa waktu silam, Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew menuduh Indonesia sarang teroris. Pasalnya, banyak kelompok Islam garis keras di Singapura berasal dari Tanah Air [baca: Pernyataan Lee, Ketakutan Singapura]. Tuduhan serupa pun pernah datang dari Amerika Serikat. Kala itu, AS menduga ada anggota Al Qaeda yang kabur ke Indonesia seusai Kasus Peledakan Gedung World Trade Centre, 11 September 2001 [baca: Komitmen Indonesia Memerangi Terorisme Dipertanyakan].
Menurut Akbar, sebaiknya pihak luar negeri jangan terlalu cepat menilai bahwa Indonesia sarang terorisme. Akbar mengatakan, mereka harus menunjukkan bukti-bukti tuduhan tersebut. Namun demikian, Akbar tak menutup mata bila kemungkinan ada jaringan teroris di Tanah Air. "Tapi, sekali lagi itu mesti dibuktikan," katanya.
Beberapa waktu silam, Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew menuduh Indonesia sarang teroris. Pasalnya, banyak kelompok Islam garis keras di Singapura berasal dari Tanah Air [baca: Pernyataan Lee, Ketakutan Singapura]. Tuduhan serupa pun pernah datang dari Amerika Serikat. Kala itu, AS menduga ada anggota Al Qaeda yang kabur ke Indonesia seusai Kasus Peledakan Gedung World Trade Centre, 11 September 2001 [baca: Komitmen Indonesia Memerangi Terorisme Dipertanyakan].