Sukses

Temui Ulama Jabar, TNI-Polri Perkuat Soliditas Kebangsaan

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian menemui sejumlah ulama di Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian menemui sejumlah ulama di Jawa Barat. Pertemuan itu sebagai upaya memperkuat soliditas kebangsaan di tahun politik.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW), Hery Haryanto Azumi, yang mendampingi rombongan Panglima TNI dan Kapolri.

"Salah satu poin penting yang dibahas dalam pertemuan Panglima, Kapolri, dan ulama terkait upaya memperkuat soliditas kebangsaan di tahun politik," kata Hery Haryanto Azumi dalam keterangannya, Minggu (22/4/2018).

Menurut Hery, tiga elemen bangsa itu membuat kesepahaman sebagai bentuk soliditas dan sinergitas membangun bangsa melalui tugasnya masing-masing.

"TNI, Polri dan ulama sinergi membangun bangsa. Semua elemen ini punya tugas masing-masing. Forum silaturrahim itu tentu untuk membangun kesepahaman," tambahnya.

Pengasuh Pesantren Benda Kerep Cirebon, KH Miftah mengungkapkan, sinergitas antara umara dengan ulama bukan hal baru. Ulama terdahulu baik sebelum maupun pasca-kemerdekaan telah melakukan hal yang sama.

"Ulama punya tanggung jawab menjaga tanah air. Ulama mencintai tanah air (hubbul wathon)," kata KH. Miftah.

 

2 dari 2 halaman

TNI, Polri, dan Ulama Bersatu

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Ibnu Affandi, Bogor, KH Asep Awaluddin Nawafi, mengatakan TNI, Polri dan ulama memang sudah seharusnya bersatu. Jika ketiga komponen bangsa itu tidak bersatu, maka negara bisa runtuh.

"TNI, Polri, dan ulama harus bersatu. Kalau berpisah, negara runtuh," ujar KH Asep Awaluddin Nawafi.

Ia menambahkan bahwa peran ulama menjadi penting karena dalam dakwah sesungguhnya terbagi tiga.

"Dakwah ulama itu terbagi tiga, dakwah bil lisan, dakwah bil haal dan dakwah birruh. Itulah yang membuat ulama itu istimewa. Ada saatnya ulama berbicara, ada saatnya bertindak dan ada saatnya ulama itu diam (berdzikir serta berdoa)," ujarnya.

Adapun Pengasuh Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta, KH Abun Bunyamin, mengatakan ulama punya tanggung jawab moral menciptakan suasana sejuk dan kondusif.

"Ulama harus membuat suasana sejuk. Bukan malah menciptakan kegaduhan. Termasuk di tahun politik saat ini," katanya.

Bersama MDHW, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi ulama di lima daerah, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat. Tour Sumatera dan Jawa Barat itu mulai 19-21 April 2018.

 

Saksikan video menarik berikut ini: