Liputan6.com, Jakarta - Ujian Nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) digelar mulai hari ini, Senin (23/4/2018). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta siswa SMP yang mengikuti UN untuk tidak risau dengan soal yang membutuhkan daya nalar tingkat tinggi atau High Order Thinking Skills (HOTS).
"Soal HOTS tetap ada dan tingkat kesulitannya disesuaikan dengan kemampuan siswa SMP," ujar Mendikbud di Jakarta.
Soal HOTS, kata Muhadjir, jumlahnya berkisar 10 hingga 15 persen dari jumlah soal yang ada. Meski demikian, ia meminta agar para peserta tidak khawatir dengan adanya soal tersebut.
Advertisement
Muhadjir menegaskan kisi-kisi soal dengan pendekatan HOTS untuk UN SMP maupun UNBK SMA sebelumnya telah disosialisasikan dan diajarkan kepada siswa.
Direktur Pembinaan SMP Ditjen Dikdasmen Kemdikbud, Supriano, mengatakan soal HOTS sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi baru diributkan beberapa waktu terakhir.
"Soal HOTS sendiri sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, tidak hanya pada tahun ini saja," kata Supriano.
Â
Persiapan UN Lancar
Supriano menjelaskan, sejauh ini persiapan UN untuk tingkat SMP berjalan lancar, termasuk di daerah terdepan, tertinggal, dan terpencil (3T).
UN untuk tingkat SMP akan digelar pada 23 April hingga 26 April. UN untuk SMP tersebut diikuti 4.296.557 siswa SMP dan MTs. Dari jumlah tersebut, peserta yang mengikuti UN Berbasis Komputer (UNBK) sebanyak 63 persen atau 2.694.692 siswa dan UN kertas pensil (UNKP) diikuti 1.601.865 siswa atau 37 persen.
"Kami mengimbau siswa untuk tidak percaya dengan kebocoran soal, karena sulit sekali soal itu bocor apalagi dengan adanya UNBK ini. Siswa hendaknya percaya diri dan banyak berdoa dibandingkan percaya dengan adanya bocoran soal," imbuh Supriano.
Advertisement