Liputan6.com, Jakarta Peran sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dianggap sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. Setidaknya terdapat 88,8 persen berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara.
Di Indonesia, terdapat lebih kurang 59,2 juta pelaku UMKM dengan memberikan kontibusi 56 persen dari total perekonomian negara sampai saat ini. Namun, dari total UMKM tersebut, baru 3,97 persen juta UMKM yang sudah ‘melek’ online.
Baca Juga
Padahal,menurut data Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), pengguna internet Indonesia sangat massif bahkan tembus 78 persen pengguna internet dan sudah bertransaksi online.
Advertisement
Melihat fenomena tersebut, Kementerian Kominfo beserta marketplace di Indonesia membuat sebuah gerakan ‘Ayo Berjualan Online’, Selasa (24/4/2018) di Thamrin City, Jakarta.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Lis Sutjiati mengatakan dengan adanya gerakan tersebut, UMKM yang masih jualan konvensional akan didorong untuk ‘go online’. Hal itu nantinya bertujuan agar UMKM Indonesia bisa merambah dunia digital dengan pasar yang lebih luas.
“Tentu dengan adanya gerakan ini, para pelaku UMKM bisa meraih pasar yang lebih luas lagi bahkan secara global,” imbuh Lis Sutjiati.
Mengenai gerakan tersebut, lanjut Lis, nantinya pemerintah akan sinergi dengan 6 marketplace Indonesia. Mulai dari Tokopedia, Bukalapak, Blanja, BliBli.com, Lazada, dan Shopee.
“Nantinya akan ada roadshow mengenai gerakan ini. lebih kurang aka nada 367 kegiatan dari 70 kota di Indonesia. Peran marketplace tersebut sangat penting untuk mendorong para UMKM di daerah agar mereka bisa bersaing dengan diberikan pelatihan bersama marketplace tersebut,” tutur Lis.
Dalam roadshow itu, lanjut Lis, pemerintah bersama marketplace tersebut akan mempunyai rangkaian kegiatan agar UMKM dibekali untuk go online, seperti mendorong pelaku UMKM offline ke online, active selling, pendamping UMKM, Scale Up, hingga go internasional.
“Para marketplace tersebut bisa menjadi gerbang untuk UMKM go online secara gratis. Mereka akan diberikan pelatihan dan pengetahuan mengenai bisnis online. Bukan tak mungkin, para UMKM tersebut bisa menjual barangnya secara global,” tutur Lis.
(*)