Sukses

Sebelum Kecelakaan, Setya Novanto Pikirkan Penyelesaian Kasus E-KTP

Setnov dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan merintangi proses hukum e-KTP dengan terdakwa dokter RS Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) mengaku ingin menyelesaikan masalah hukumnya dengan baik sebelum terjadi kecelakaan di kawasan Permata Hijau pada 16 November 2017.

“Oh enggak, saya saat itu sehat, cuma saya terus berpikir dan berpikir saja bagaimana untuk menyelesaikan ini semua dengan baik,” ujar Setya Novanto di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (27/4/2018).

Setnov dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan merintangi proses hukum e-KTP dengan terdakwa dokter RS Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo. Setnov dicecar majelis hakim terkait kronologi sebelum dan sesudah kecelakaan.

Setya Novanto menceritakan sebelum kecelakaan terjadi, saat itu dia tengah dicari oleh penyidik KPK. Setnov mengaku tengah berpikir bagaimana agar keinginannya datang sendiri ke KPK bisa diketahui banyak orang.

Lantaran Setnov berada dalam satu kendaraan dengan Hilman Matauch, kontributor Metro TV saat itu, Setnov hendak dibawa menuju kantor televisi swasta tersebut. Selain Setnov dan Hilman, di dalam mobil itu juga ada ajudannya, Reza Pahlevi.

Di dalam perjalanan, Setnov mengaku bahwa Hilman kerap ditelepon oleh pihak Metro TV untuk bisa segera tiba. Namun, lantaran jalanan macet, pihak Metro TV yang tak sabar akhirnya menghubungi Hilman dan hendak berbicara langsung dengan Setnov.

“Nah, dalam sambungan telepon itu saya sampaikan, minta maaf ke masyarakat Indonesia, dan saya katakan, saya akan ke KPK jam delapan (malam),” kata Setnov.

Setelah berbicara dan meminta maaf kepada rakyat Indonesia, menurut Setnov, Hilman yang mengendarai mobil Fortuner tersebut mengencangkan laju kendaraan. Berdasarkan pengakuan Setnov, Hilman diburu oleh waktu.

“Dia (Hilman) terus dikejar sama orang kantornya, makanya dia ngebut. Nah, enggak tahu bagaimana, di tengahnya itu ada batu besar gitu, nah mungkin dia mau menghindar,” kata Setnov.

 

2 dari 2 halaman

Hindari Batu Besar

Setelah Hilman mencoba menghindari batu besar, saat itulah terjadi kecelakaan.

“Nah, tiba-tiba menabrak, saya kebentur sana, kebentur sini. Tahu-tahu saya bangun sudah di rumah sakit,” kata dia.

Saat sadar, Setnov mengaku bahwa ada seorang dokter yang tengah merawatnya mengaku sebagai dokter Bimanesh Sutarjo. Setnov mengaku sebelumnya tak pernah mengenal Bimanesh Sutarjo.

“Belum pernah kenal, Yang Mulia. Kenal pada saat dia mengenalkan diri sebagai Bimanesh Sutarjo,” kata Setnov.

Video Terkini