Sukses

Ketum Golkar Airlangga Hartarto: Saya Politisi yang Optimistis, Tidak Pesimistis

Airlangga mengaku sebagai politisi yang optimistis dengan kemajuan ekonomi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi pembicara dalam peluncuran Dewan Penasihat Internasional Singapore Management University (SMU) di Indonesia. Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Shangri-la, Kamis malam, 26 April 208.

Di depan para akademisi Singapura dan para konglomerat Indonesia yang hadir, Airlangga membeberkan berbagai potensi di Tanah Air. Salah satu konglomerat yang datang adalah pemilik Mayapada Grup, Dato Sri Tahir.

"Indonesia adalah negara demokrasi yang sangat besar. Salah satu negara dengan multi partai di dalamnya," kata Airlangga.

Menteri Perindustrian itu menyebut, Indonesia akan memasuki era bonus demografi pada 10 tahun mendatang. Karena itu, ditargetkan pada 2030 Indonesia masuk 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Bahkan, kata dia, berdasarkan survei dari sebuah lembaga auditor internasional yakni PricewaterhouseCoopers, pada 2030 ini Indonesia akan menjadi 7 negara ekonomi terbesar di dunia.

Airlangga mengaku sebagai politisi yang optimistis dengan kemajuan ekonomi Indonesia. Menurut dia, untuk membangun sebuah negara diperlukan optimisme dan produktivitas tinggi. Dengan begitu maka bisa menyemangati seluruh rakyat Indonesia agar terus tumbuh.

"Saya tidak seperti politisi lain yang sangat pesimistis. Tetapi saya adalah politisi yang sangat optimistis (dengan pertumbuhan Indonesia)," kata Airlangga yang diikuti gelak tawa dan tepuk tangan hadirin yang datang.

Seperti luas diberitakan, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto sempat menyebut bahwa Indonesia akan bubar pada 2030.

Pernyataan Prabowo itu mengutip sebuah novel berjudul 'Ghost Fleet'. Novel karya ahli strategi PW Singer dan August Cole yang diterbitkan pada 2015 itu menceritakan tentang perang dunia selanjutnya.

Namun, Airlangga berkeyakinan bahwa Indonesia bubar pada 2030 itu sangat tidak mungkin. Sebab, kata dia, Indonesia merupakan negara dengan penduduk besar, serta memiliki sumber daya yang melimpah.

"Kami sedang mendorong ekonomi digital untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Airlangga.

Reporter: Rohimat Nurbaya

Sumber: Merdeka.com