Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo membeberkan isi pertemuan antara Presiden Jokowi dan Persaudaraan Alumni 212 di Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 22 April 2018. Menurutnya, Persaudaraan Alumni 212 meminta Jokowi menghentikan perkara yang melibatkan pemimpin FPI, Rizieq Shihab.
"Salah satu hal mengemuka yang disampaikan Persaudaraan Alumni 212 adalah menghentikan proses hukum terhadap apa yang disebut sebagai kriminalisasi seperti Pak Habib Rizieq Shihab dkk. Intinya minta kepada Presiden untuk dilakukan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan)," ujar Johan Budi di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Johan menuturkan, menanggapi permintaan tersebut, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum.
Advertisement
"Jadi tunggu proses hukum yang profesional. Presiden tidak mau melakukan intervensi terhadap proses hukum," kata mantan Juru Bicara KPK ini.
Pertemuan Jokowi dengan Persaudaraan Alumni 212 dilakukan secara tertutup di salah satu masjid di Bogor. Pertemuan tersebut diketahui publik setelah seseorang menyebarkan foto pertemuan di media sosial.
Dalam foto itu, Jokowi terlihat memakai kemeja lengan panjang berwarna putih, celana panjang, dan peci berwarna hitam. Jokowi berdiri diapit pengurus Persaudaraan Alumni 212, di antaranya Al-Khaththath, Sobri Lubis, Usamah Hisyam, Slamet Maarif, dan Yusuf Marta.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penjelasan Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap tujuan pertemuannya dengan Persaudaraan Alumni 212 di salah satu masjid di Bogor. Dia mengatakan, pertemuan tersebut dalam rangka mempererat silaturahmi dan menjaga persaudaraan.
"Semangatnya adalah menjalin tali silaturahmi dengan para ulama, habib, kiai, ustaz dari seluruh provinsi yang ada di Tanah Air. Menjalin persaudaraan, ukhuwah kita dalam rangka ya menjaga persaudaraan, persatuan di antara kita," ujar Jokowi usai acara pelepasan ekspor perdana Mobil Mitsubishi Expander tahun 2018 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 25 April 2018.
Jokowi menuturkan, pertemuan tersebut bukan hal baru. Pasalnya belakangan ini dirinya memang sering menggelar pertemuan dengan ulama dan kiai dari berbagai daerah.
"Hari Minggu saya kan hampir tiap hari, tiap minggu ke ponpes bertemu ulama, mengundang ulama ke Istana," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap pertemuannya dengan para ulama itu bisa menyelesaikan banyak masalah di lingkungan masyarakat. Dia juga berharap pertemuan itu bisa menyinergikan langkah pemerintah dengan para ulama ke depannya.
"Diharapkan ulama dan umarah bisa selesaikan masalah bersama sama. Pertemuan kemarin secara garis besar arah pembicaraannya ada di situ," jelas dia.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement