Sukses

PSI Kecam Tindakan Intimidasi terhadap Ibu dan Anak di CFD

PSI menyatakan, dalam demokrasi, perbedaan aspirasi dan beda kaus harus tetap dihormati dan dihargai.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam keras intimidasi terhadap seorang ibu dan anak pada acara Car Free Day (CFD) di Bunderan HI.

Jubir PSI, Mohamad Guntur Romli, mengatakan, dalam demokrasi, perbedaan aspirasi dan beda kaus harus tetap dihormati dan dihargai asalkan tidak boleh saling mengintimidasi.

"Dalam video yang viral di media sosial, seorang ibu dan anaknya dikerubungi, dikibas-kibasin duit, anaknya terlihat menangis ketakutan. Ini pelecehan terhadap perempuan dan bentuk intimidasi," kata Guntur Romli dalam keterangan pers, Minggu (29/4/2018).

Meski demikian, Guntur mengaku bangga dengan ketegaran dan keberanian sang ibu. Utamanya, ketika ibu tersebut menguatkan anaknya di CFD tersebut.

"Dia berani melawan dengan mengatakan 'Kita tidak takut Zaky! Kita benar, kita tidak akan pernah takut!'. Luar biasa keberanian ibu itu dalam melawan intimidasi. Akhirnya yang melecehkan terkesan malu dan pergi," kata dia lagi.

Guntur meminta pihak kepolisian untuk menjamin intimidasi semacam ini tidak terjadi lagi, apalagi dalam ruang publik seperti CFD. Menurutnya, ini akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi Indonesia.

"Jangan sampai warga negara Indonesia bisa diintimidasi oleh kerumunan orang hanya karena menyampaikan aspirasinya?" katanya.

Dia juga meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi melakukan pembalasan dengan cara-cara yang intimidatif.

"Saya harap semua pihak mampu menahan diri dan tidak terpancing untuk balas dendam. Kekerasan hanya dilakukan oleh mereka yang tidak siap hidup dalam alam demokrasi. Persoalan seperti ini baiknya diselesaikan secara hukum," kata Guntur.

 

Saksikan video menarik berikut ini: