Liputan6.com, Jakarta - Air bersih merupakan salah satu elemen penting dalam mendukung masyarakat sehat. Penyediaan air bersih dengan akses yang mudah dapat berguna untuk banyak hal, seperti minum hingga keperluan rumah tangga.
Peningkatan pasokan air dan sanitasi bersih, serta pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dapat berdampak banyak terhadap banyak hal. Termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi besar terhadap pengentasan kemiskinan.
Baca Juga
Di sisi lain, air yang terkontaminasi dan sanitasi buruk berdampak pada penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tipus, dan polio. Pengelolaan air yang dilakukan dengan tidak tepat membuat individu terpapar pada risiko kesehatan.
Advertisement
Namun, beberapa daerah di Indonesia masih mengalami problem seputar penyediaan air bersih. Salah satunya yang terjadi di Desa Pada Eweta, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kini, akses air bersih kini bukan lagi mimpi bagi masyarakat setempat. Kolaborasi antara warga Desa Pada Eweta dan Yayasan Solar Chapter Indonesia cabang Indiana dan Hong Kong, PT Etoile Dance Center, serta Principia Management Group berhasil menciptakan akses air bersih.
"Semua bergotong-royong semangat luar biasa demi air bersih. Kami merasa senang dan bergembira karena air sudah mengalir dan kami berharap bisa terus melestarikan air kepada anak dan cucu kami," ujar Warga Desa Pada Eweta, Oris yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Selasa (20/2/2024).
Program air bersih ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Namun juga merupakan investasi dalam masa depan yang cerah bagi generasi mendatang. Dengan upaya bersama, air bersih akan terus mengalir, memberikan harapan bagi masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Desa Pada Eweta.
Â
Sudah Bangun 17 Instalasi Air Bersih
Sebelumnya, sejak 2017, Yayasan Solar Chapter Indonesia telah membangun sekitar 17 instalasi air bersih di Nusa Tenggara Timur.
Pada 2024, Desa Pada Eweta menjadi salah satu desa yang mengawali proyek pembangunan air bersih di Pulau Sumba. Proyek ini dilaksanakan pada 17 hingga 19 Januari 2024.
Lewat sistem gravitasi yang inovatif, instalasi air ini mampu mengalirkan air bersih ke lebih dari 400 rumah tangga (jiwa pemanfaat) di Desa Pada Eweta.
Dengan kapasitas bak reservoir mencapai 25.000 liter air dan distribusi mencapai 3600 liter per jam melalui pipa Vinilon PN 10 SDR 17, akses air bersih kini menjadi sangat dekat dengan pemukiman warga. Sebanyak 28 titik kran air berhasil dipasang untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.
Advertisement