Sukses

Sebut Ada Korban Tewas di Pembagian Sembako, Sandiaga Minta Maaf

Polda Metro Jaya memastikan dua anak yang meninggal dunia di Monas, Sabtu 29 April lalu bukan peserta acara bagi-bagi sembako yang dilaksanakan Forum Untukmu Indonesia (FUI).

Patroli, Jakarta - Pembagian sembako gratis di acara pesta rakyat bertajuk Berkarya dalam Harmoni di halaman Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta, Sabtu siang, 29 April lalu diwarnai insiden berdesak-desakan hingga dikabarkan dua anak meninggal dunia.

Mengetahui kabar ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan permohonan maafnya. Dia menyebut dua anak yang tewas di Monas tinggal di Pademangan, Jakarta Utara.

''Negara juga menyesal, memohon maaf sebesar-besarnya dari lubuk hati yang paling dalam kepada seluruh masyarakat Jakarta dan Indonesia. Karena mereka tidak mengantisipasi, jumlah yang datang lebih dari 300 ribu dan persiapannya tidak matang sama sekali,'' ungkap Sandiaga, seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Minggu (1/5/2018).

Namun belakangan, Polda Metro Jaya meluruskan apa yang disampaikan Sandiaga. Polda Metro memastikan dua anak yang meninggal dunia di Monas, Sabtu lalu, bukan peserta acara bagi-bagi sembako yang dilaksanakan Forum Untukmu Indonesia (FUI).

"Tidak benar (meninggal karena mengantri sembako)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (1/5/2018).

 

Dia menambahkan, anak tersebut ditemukan di luar pagar atau area Monas dan tidak dalam keadaan sedang mengantre pembagian sembako. Anak ini kemudian dibawa Satpol PP ke RS Tarakan.

Tiba di rumah sakit untuk mendapat perawatan, anak tersebut meninggal dunia karena suhu badan tinggi dan kekurangan cairan atau dehidrasi.