Sukses

Kopi Jabar Jadi Primadona di 2nd Indonesia Week 2018 Nagoya

Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut berpartisipasi pada 2nd Indonesia Week 2018 Nagoya, Jepang berlokasi di bawah Nagoya TV Tower di Mochinoki Hiroba (Central Park)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut berpartisipasi pada 2nd Indonesia Week 2018 Nagoya, Jepang berlokasi di bawah Nagoya TV Tower di Mochinoki Hiroba (Central Park). Acara yang digelar pada tanggal 28 - 30 April 2018 ini, terdapat Kopi Jawa Barat di Stand Ngopi Saraosna edisi mini serta Stand Dekranasda menjadi andalan komoditas yang dipamerkan Pemprov Jabar di sana.

Indonesia Week adalah sebuah festival kolaborasi yang bertujuan 'Mewartakan Berita Baik' perihal Indonesia ke seluruh dunia. Kegiatan ini digagas dan di Inisiasi oleh Be Indonesia, sebuah kolaborasi yang terdiri dari berbagai perwakilan akademisi, komunitas, media, pemerintah dan pekerja kreatif.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) yang di dampingi Ibu Netty Prasetyani sekaligus Ketua Dekranasda Jawa Barat mengatakan bahwa Indonesia Week 2018 yang digelar kali ini menjadi peluang kesempatan bagi Jawa barat untuk memasarkan produk-produk unggulan Jawa Barat.

“Saya menitip kepada masyarakat Indonesia khususnya WNI asal Jawa Barat untuk terus meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan disini dan jika kembali ke Indonesia dapat membangun kampung halamannya,” katanya di sela-sela kunjungan di Nagoya Jepang, Minggu (29/4/2018).

Khusus kopi, Aher mengaku dengan bangga keunggulan kopi asal Jabar yang selalu menjadi suvenir wajib dirinya saat berkunjung ke luar negeri, direspon sangat positif oleh mitra kerjasama. Kualitas kopi asal Jawa Barat yang mulai mendapat tempat istimewa di pasar komoditas juga menjadi senjata ampuh bagi Pemerintah Provinsi Jabar dalam membuka hubungan dengan luar negeri.

Diplomasi kopi ini memang ditopang oleh kualitas kopi Java Preanger yang unik dan terbaik, meski delegasi daerah lain juga kerap membawa kopi sebagai buah tangan bagi tuan rumah, Jabar memiliki tempat tersendiri. "Kopi yang lain biasanya premium, kopi yang kita bawa selalu specialty. Ini posisinya tertinggi," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif juga Gubernur Nagoya Mr. Hidayaki Omura mengapresiasi stand-stand perwakilan dari Jawa Barat , berharap bisa meningkatkan kerjasama lebih erat lagi antara Indonesia dan Jepang.

Selain Stand Ngopi Saraosna, juga ada dari stand Dekranasda Jawa Barat yang menampilkan kerajinan-kerajinan dari Jawa Barat dan fashion. Salah satunya koleksi Karina Amanda dari Kika Butik yang menggunakan kain tenun rami batik warna alam dipadukan sulam Sashiko Yuza mendapat apresiasi dari desainer asal Jepang yang berkunjung ke Indonesia Week kali ini.

Direktur Kreatif Indonesia Week 2018, galih sedayu, mengatakan bahwa untuk mewarnai festival tersebut, agenda kegiatannya akan berupa Intimate Concert Culinary Bazaar ; Live Cooking Demo ; Batik Workshop & Lawasan Batik Display ; Community Parade ; Edu Talkshow ; Indonesian Green Action For Nagoya ; Indonesia Embassy of Tokyo Public Service ; Kustomfest & Travel Fair.

Sejumlah kolaborator yang berasal dari Indonesia & Jepang dihadirkan dalam kegiatan Indonesia Week 2018 ini diantaranya Indonesia Rock Star Empire, Sleaze Party, Indonesia-Japan Band Festival, Matsumoto Machiko (Washoku Cooking Instructor), Doni Rachman (Fashion Designer).

Seorang WNI asal Jawa Barat, Inan Salakalangit yang sudah 20 tahun lebih tinggal di Shizouka sengaja datang ke acara tersebut demi kuliner khas Indonesia. “Saya sengaja datang ke acara ini, meskipun 3 jam perjalanan dari rumah ingin mencicipi kuliner khas Indonesia khususnya Jawa Barat dan baru mengetahui bahwa ada kopi asal Jawa Barat yaitu Kopi Puntang yang menurut informasi tahun 2016 lalu juara di Amerika. Rasanya bangga sekali” katanya.

Dia berharap semoga acara Indonesia Week 2018 dilaksanakan lebih sering lagi untuk mengenalkan produk-produk unggulan Indonesia.

 

 

(*)