Sukses

Peringati Hardiknas, Pisang Ijo dan Baju Bodo Makassar Raih Rekor Muri

Pembuatan baju bodo terbesar untuk menyambut Hardiknas itu dikerjakan selama 4 hari oleh 15 siswa jurusan busana.

Liputan6.com, Makassar - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018, dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) berhasil dipecahkan. Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) memajang baju adar khas Bugis Makassar terbesar dan kuliner Pisang Ijo terpanjang dan terbesar di dunia.

"Pagi tadi kami sudah mengukur Baju Bodo dan Pisang Ijo itu. Setelah itu kami menetapkan bahwa kedua karya ini telah menembus rekor MURI dunia," kata Manager Rekor MURI Andre Purwantono di Makassar, Rabu (2/5/2018), yang dikutip dari Antara.

Pembuatan baju bodo terbesar untuk menyambut Hardiknas itu dikerjakan selama 4 hari oleh 15 siswa jurusan busana. Mereka juga dibantu tujuh orang guru SMK untuk pengerjaannya.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat baju bodo terbesar itu berupa 64 meter kain dan 36 meter kain sarung.

Proses penjahitan baju adat tersebut seluruhnya dilakukan oleh siswa SMK Negeri 8 Makassar. Sementara, rangka untuk dipamerkan dibuat oleh siswa dan guru SMK Negeri 2 Makassar dan SMK Negeri 3 Makassar.

Baju bodo tersebut berwarna hijau dengan kombinasi warna kuning. Kini baju khas Bugis tersebut berdiri menjulang di tengah Taman Lakipadada, di rumah jabatan Gubernur Sulsel.

2 dari 2 halaman

Pembuatan Pisang Ijo

Sementara, kuliner khas Makassar yang kini mulai mendapat tempat di hati para penggemar kuliner Indonesia adalah pisang ijo. Terbuat dari pisang, tepung beras, dan tepung terigu.

Awalnya, pisang dibuat lebar 1,5 meter, namun karena kondisi tidak memungkinkan, maka pisang ijo hanya dibuat lebar sekitar 1 meter dengan panjang 8 meter.

Proses pembuatan dilakukan di dua tempat, yaitu di SMKN 8 Makassar untuk pembuatan pisang ijo kecil dan adonan kulit beserta kulitnya. Sementara, untuk perakitan dilakukan di rumah jabatan gubernur Sulawesi Selatan.

Untuk membuat pisang ijo ini, dibutuhkan sekitar 2.213 sisir pisang, 672 kg tepung terigu, dan 672 kg tepung beras. Sedangkan sausnya menghabiskan 15 kg tepung beras, 40 kg gula pasir, vanila dan daun pandan sebagai pengharum, serta 21 liter sirup.

Ide pembuatan baju bodo terbesar ini datang dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Irman Yasin Limpo. Ketika itu dia melihat foto Istri Gubernur mengenakan pakaian adat itu dan ketika menyaksikan siswa jurusan busana mengikuti ujian kompetensi.

"Kami ingin memberikan ruang bagi anak-anak untuk menunjukkan kreativitas mereka," pungkasnya.