Liputan6.com, Jakarta - Intimidasi dan persekusi terhadap ibu dan anak di acara Car Free Day (CFD), Minggu 29 April lalu mengundang keprihatinan sejumlah kalangan. Tak ingin kasus ini terulang sejumlah organisasi masyarakat (ormas), komunitas dan aktivis mendeklarasikan gerakan #AksiNyataUntukIndonesia.
"Kami mengajak siapa pun yang tergerak hatinya untuk menciptakan demokrasi yang bermartabat sesuai nilai-nilai Pancasila," ujar Agus Hari Hadi, akademisi pada sebuah perguruan tinggi swasta dalam deklarasi #AksiNyataUntukIndonesia di Jakarta Pusat, Kamis 3 Mei 2018.Â
Baca Juga
Agus menyatakan, pihaknya mengecam perbuatan oknum diskriminatif dan intimidatif di acara CFD. Dia mendukung aparat kepolisian melakukan penegakan hukum.
Advertisement
"Mari saling menghargai hak asasi dan perbedaan pandangan antar anak bangsa dengan tidak mendiskriminasi yang menyudutkan salah satu kelompok atau golongan manapun," ujarnya.
Dia meminta kejadian CFD tersebut dijadikan refleksi untuk mengembalikan nilai-nilai luhur dan budaya bangsa sesuai dengan Pancasila di tengah derasnya arus globalisasi
Â
Â
Beda Pendapat
Car Free Day (CFD) yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan lingkungan hidup, olah raga, seni dan budaya di kawasan Sudirman -Thamrin Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat, Minggu 29 April 2018 lalu diwarnai dengan kegiatan bernuansa politik dan kampanye Capres. Kegiatan ini sejak awal bertentangan dengan Pergub Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD)
Sekelompok orang dengan kaos #GantiPresiden2019 dalam kegiatan tersebut melakukan persekusi terhadap ibu dan anak yang berseberangan pendapat.Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement