Liputan6.com, Jakarta Situasi polarisasi pilihan politik kini cenderung mengarah pada krisis sosial dan kebangsaan. Parahnya, para elite politik justru memanfaatkan perbedaan aspirasi politik menjadi katalisator bibit perpecahan di kalangan masyarakat. Kondisi makin kompleks dengan masifnya produksi dan distribusi konten-konten negatif dan fitnah.
"Berangkat dari keprihatinan ini, Duta Joko Widodo meluncurkan Gerakan Kebangsaan "Indonesia Bijak" bagi generasi milenial. Gerakan ini bertujuan membangun kesadaran di kalangan generasi muda milenial guna menangkal virus perpecahan dan permusuhan yang bisa membahayakan kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk," ujar Joko, Koordinator Nasional Duta Joko Widodo di Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Baca Juga
Menurut Joko, generasi milenial harus lebih kritis dan cerdas dalam menyikapi informasi yang beredar di sosial media. Masa depan bangsa ini harus dipegang oleh anak-anak muda yang cerdas dan mau bekerja dengan penuh optimismtis.
Advertisement
Melalui gerakan ini, kata Joko, diharapkan tumbuh generasi muda milenial yang siap bergerak membagikan 'virus kebangsaan' bagi orang-orang sekitarnya.
"Kita boleh berbeda pilihan politik tapi jangan sekali-kali mengorbankan semangat persatuan dan kesatuan bangsa ini," kata Joko.
Gerakan ini akan dimasifkan dengan program TFT (Training For Trainer) Sosial media untuk generasi milenial di 18 lokasi di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi dan NTB. Targetnya meliputi generasi milenial dari 150 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. TFT pertama akan diadakan pada Sabtu-minggu, 5-6 Mei 2018 di Wisma Kinasih Bogor.
Duta Joko Widodo merupakan jaringan nasional relawan yang secara masif menggalang dukungan untuk Joko Widodo menjadi Presiden pada 2014.