Patroli, Berau - Kasus atraksi bela diri yang menewaskan santri Madrasah Tsanawiyah Al Kholil Sambaliung, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) terus didalami kepolisian. Polisi menduga ada penyebab lain hingga seorang santri tewas.
Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Minggu (6/5/2018), selain menyita mobil bak terbuka untuk dijadikan alat bukti, polisi juga membawa sejumlah pelepah pohon salak berduri yang dijadikan alas para siswa dalam atraksi dilindas mobil. Polisi menduga duri pelepah pohon salah inilah yang melukai para siswa.
Sementara itu, kepolisian sudah menetapkan penanggung jawab kegiatan dan sopir yang mengendarai mobil sebagai tersangka.
Advertisement
"Untuk selanjutnya saksi lain akan kami cari lagi. Barang bukti sudah kami periksa. Selanjutnya akan ada penyelidikan," ujar Kasat Reskrim Polres Berau AKP Andika Dharma Sena.
Di sisi lain, aktivitas para santri di Pondok Pesantren Al Kholil Sambaliung tetap berlangsung seperti biasa. Kendati masih dalam suasana duka.
Kasus tewasnya santri bermula ketika berlangsung acara wisuda Madrasah Tsanawiyah Al Kholil, pada Kamis, 3 Mei lalu. Dalam atraksi yang disaksikan guru dan rekan sesama pelajar serta sejumlah undangan, enam santri berbaring di atas tanah kemudian dilindas mobil bak terbuka berwarna hitam.
Kepanikan timbul begitu para santri itu tak bisa bangun. Bahkan satu di antaranya bernama Rangga Aji Pratolo meregang nyawa saat dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.