Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai pertemuan 9 sekjen partai pendukung pemerintah dengan Sekretaris Negara Pramono Anung merupakan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power). Sebab, pertemuan itu memanfaatkan fasilitas negara karena dilakukan di Kantor Seskab.
"Harusnya dicari tempat lain di salah satu markas partai atau di rumah ketumnya. Jadi abuse of power," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/5/2018).
Fadli Zon menilai, salah jika fasilitas negara dipakai untuk membahas kepentingan politik yang tidak terkait dengan pemerintahan.
Advertisement
"Ya itu kan salah, kita harus ingatkan. Tapi kan itu nanti masyarakat yang akan menilai juga," tegasnya.
Fraksi Partai Gerindra akan menyuarakan persoalan ini ke Komisi terkait. Hal ini dilakukan agar tidak ada penyalahgunaan fasilitas negara untuk kepentingan politik tertentu.
"Saya kira nanti di komisi terkait kita akan suarakan itu, jangan dong menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan partai atau yang terkait lah dengan kepentingan untuk pilpres," ujar Fadli Zon.
Update Kinerja Jokowi-JK
Diketahui, sembilan sekretaris jenderal partai pendukung Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung hari ini. Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan pertemuan itu bertujuan mendapatkan perkembangan soal capaian kinerja pemerintahan Joko Widodo-JK.
"Pertemuan ini merupakan inisiatif dari beberapa sekjen parpol koalisi yang ingin mendapatkan update tentang kinerja dan capaian pemerintahan Jokowi-JK," kata Arsul saat dihubungi, Senin
Selain perkembangan atas kinerja pemerintah, kata Arsul, pertemuan itu juga membahas sejumlah isu yang digulirkan oleh kubu oposisi. Semisal, isu Perpres TKA hingga lesunya perekonomian.
Reporter: Renald Ghiffari
Sumber Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement