Sukses

OSO: Wanita itu Harus Dicintai, Bukan Dimusuhi

Pada saat usia 14 tahun, OSO mengaku tak tega melihat ibunya bekerja sendiri. Akhirnya ia mulai bekerja pada usia 14 tahun. Walaupun saat itu ibunya memintanya tak usah bekerja.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang atau biasa disapa OSO, mengingatkan betapa mulianya seorang perempuan. Karena itulah perempuan harus diperlakukan dengan baik.

Hal ini disampaikan OSO saat mengisi kuliah kebangsaan 'Merawat Indonesia dengan 4 Pilar Kebangsaan' di depan mahasiswa jurusan PPKN Universitas Riau di auditorium Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, Pekanbaru, Selasa (8/5/2018).

"Wanita itu harus dicintai bukan dimusuhi," jelasnya.

Ia mengatakan dalam ajaran agama Islam, posisi ibu lebih tinggi dibanding seorang ayah. Ia mengutip hadist Nabi yang menyatakan bahwa nama ibu disebut tiga kali sebelum nama ayah.

"Makanya ayah jangan 'sok' sama ibu," kata dia.

Dalam kesempatan itu OSO menceritakan pengalaman hidupnya. Ia ditinggalkan ayahnya saat umur delapan tahun. Sejak itu ia dibesarkan oleh ibunya.

"Itu sebabnya saya cinta sekali sama ibu saya dan wanita," ujarnya.

Pada saat usia 14 tahun, ia mengaku tak tega melihat ibunya bekerja sendiri. Akhirnya ia mulai bekerja pada usia 14 tahun. Walaupun saat itu ibunya memintanya tak usah bekerja.

Ketua DPD RI ini mengatakan sempat menjual rokok berkeliling dan sempat menjadi buruh di pelabuhan. Dari hasil kerjanya di pelabuhan ia kemudian bisa membelikan ibunya kain.

OSO berpesan kepada para mahasiswa yang hadir agar menghormati ibunya. Salah satunya dengan cara rajin kuliah. Selain itu ia juga berpesan pada generasi muda agar bisa menjadi pemuda bermartabat, bermoral, dan berpancasila.

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com