Liputan6.com, Jakarta - Suasana ruang jenazah Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, tampak lain dari hari biasanya. Penjagaan super ketat diberlakukan di sana.
Beberapa polisi dengan rompi antipeluru, helm, dan senapan laras panjang tampak berjaga di depan kamar jenazah.
Garis polisi dipasang. Orang-orang yang tidak berkepentingan dilarang melintas kamar jenazah. Jarak antara garis polisi dan kamar jenazah sekitar 200 meter.
Advertisement
Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 11.00 WIB, ada lima ambulans yang merapat ke kamar jenazah. Terdapat enam kantong jenazah yang diturunkan dari dalam mobil tersebut.
Belum diketahui jelas apakah kantong-kantong jenazah tersebut terkait dengan kerusuhan di Mako Brimob. Namun, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjem M Iqbal mengatakan, hingga pukul 01.00 WIB dini hari, tidak ada korban tewas dalam kerusuhan di markas Brimob tersebut.
"Tepat pukul satu dini hari tidak ada yang meninggal dunia," ujar Iqbal.
Terkait kerusuhan di Mako Brimob, ISIS mengklaim menjadi dalang kerusuhan di Mako Brimob, Kepala Dua, Depok. Seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, ISIS mengumumkan keterlibatannya dalam sebuah berita di media ISIS Amaq News Agency yang kemudian dikutip situs kelompok intelijen SITE.
Mengutip pernyataan kantor berita Amaq dalam bahasa Arab yang disebarluaskan melalui aplikasi Telegram, SITE mengatakan, "Bentrokan sengit terjadi antara para militan ISIS dan elemen-elemen antiteror dalam penjara di Depok, di bagian selatan Jakarta."
SITE mengatakan insiden ini adalah yang pertama dilakukan ISIS di Indonesia sejak 25 Mei 2017. Ketika itu, ISIS mengklaim bertanggung jawab terhadap ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang menewaskan tiga polisi.