Sukses

Menaker Bicarakan Pembangunan Cyber University dengan Universitas Nasional

Menaker terima kunjungan Rektor Unas bicarakan Cyber University.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, menerima kunjungan Rektor Universitas Nasional (Unas), El Amry Bermawi Putera, di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Didampingi Presiden Direktur PT Cyber, Edu Inkor, Amry melaporkan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Hankuk University Of Foreign Studies Korea Jong Youn Cho untuk mendirikan Cyber University di Indonesia.  

Hankuk University Of Foreign Studies Korea merupakan universitas nomor satu di Korea dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan. Unas pun merasa bangga dan berterima kasih atas kerja sama ini.

“Hankuk University Of Foreign Studies Korea telah menjajaki kerja sama dengan banyak perguruan tinggi negeri dan swasta, namun akhirnya pilihan itu jatuh di Unas," kata Amry.

Cyber University atau Perguruan Tinggi Digital yang terletak di jalan Bambu Kuning, Pejaten, Jakarta Selatan tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada banyak anak bangsa di manapun mereka berada untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih.

“Dengan studio cyber yang dimiliki Unas bisa dapat membantu pemerintah dalam bidang pelatihan dan pendidikan berbasis degree dan non-degree. Studio di Unas ini terbaik se-Asia dan pertama ada di Indonesia," ujar Amry.

Melalui studio tersebut, imbuhnya, Unas juga bisa memilih profesor dan akuntan terbaik untuk bisa mengajar di studio cyber Unas.

”Kita rekam, edit dengan suara bagus dan gambar, serta background yang indah. Jadi, pendidikan di Cyber Universitas massal cepat, terjamin, dan bermutu," ucap Amry.

Hanif mengakui pembelajaran berbasis online atau berbasis Teknologi Informasi Kampus (TIK) memang sudah diterapkan oleh beberapa universitas di Indonesia.

“Cyber University merupakan hal yang baru di negara ini. Meskipun mengikuti perkembangan teknologi, metode cyber ini tidak lantas menggantikan pertemuan tatap muka dengan dosen," ujarnya.

Hanif pun menyatakan dukungan bagi Unas dalam menyambut positif tawaran program pendidikan melalui perguruan tinggi digital. Menurutnya, hal ini bisa dimanfaatkan untuk TKI yang ingin bekerja ke Korea dengan belajar bahasa Korea dan mendapat sertifikat.

 

 

(*)