Liputan6.com, Jakarta - Menkopolhukam Wiranto menyatakan operasi penyanderaan dan pembunuhan sadis yang dilakukan napi terorisme di Mako Brimob selesai. Sebanyak 145 napi terorisme menyerahkan diri sebelum diserbu, 10 lainnya terpaksa diserbu dalam sebuah operasi.
"Dengan standar operational procedure internasional, maka aparat melakukan tindakan ultimatum, bukan negosiasi, menyerah tanpa syarat atau mengambil risiko aparat keamanan di Indonesia, ultimatum, dengan batas waktu tertentu," kata Wiranto di Mako Brimob, Kamis (10/5/2018).
Serbuan itu, kata Wiranto, dilakukan sebelum fajar. Sebanyak 145 napi terorisme menyerah dan menyerahkan senjatanya. "Tanpa syarat, tidak ada negosiasi," kata Wiranto.
Advertisement
Sementara itu, 10 napi terorisme yang tidak menyerah terpaksa diserbu yang sebelumnya direncanakan dan terukur.
"Bagi sisa teroris yang tidak menyerah, maka aparat keamanan melakukan serbuan yang telah direncakan di lokasi mereka," kata Wiranto.
Penjagaan ketat terus dilakukan di sejumlah titik penjagaan di Mako Brimob, Kelapa DUa Depok. Tim Densus sudah mulai merangsekk ke rutan yang dihuni tahanan teroris di Mako Brimob.