Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas III Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, memperketat pengamanan menyusul kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Kepala Lapas Gunung Sindur Bogor, David Hasudungan Gultom, mengatakan, setiap hari pengamanan Lapas Gunung Sindur super maksimum. Namun, sejak kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, ada tambahan pengamanan dari anggota Polsek dan Koramil Gunung Sindur.
"Memang sejak lama sudah ada bantuan 1 peleton Brimob Polda Jabar. Tapi kali ini kami minta bantuan tambahan ke Polres Bogor dan TNI," kata David, saat dihubungi, Rabu (9/5/2018) malam.
Advertisement
David mengatakan bahwa peningkatan pengawasan juga dilakukan terhadap pembesuk, khususnya yang mengunjungi terpidana kasus terorisme.
Peningkatan pengawasan terhadap pembesuk itu dilakukan oleh petugas sejak mereka memasuki pintu masuk hingga di dalam lapas. Setiap pembesuk digeledah oleh petugas dari Polres Bogor.
"Sebelum-sebelumnya kunjungan bagi napi teroris memang dibatasi. Yang boleh berkunjung hanya keluarga inti dan pengacaranya," David menerangkan.
David menyebut, di Lapas Gunung Sindur hanya ada dua napi teroris, yaitu Abu Bakar Ba'asyir dan Robitoh Ahmad Faisal alias Boim bin Abdulrahman. Keduanya ditempatkan di sel tahanan secara terpisah.
"Karena sudah tua, Pak Ba'asyir ada pendamping untuk membantu beliau," ujar David.