Sukses

Polri: Korban Kericuhan di Rutan Mako Brimob Dilukai dengan Pecahan Kaca

Polisi masih melakukan olah TKP di Rutan Mako Brimob.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, mengungkapkan penyebab luka sayatan yang ditemukan di korban kericuhan Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Dari hasil penyelidikan sementara, menurut dia, para pelaku tidak melukai korban dengan senjata tajam.

"Infonya bukan pakai senjata tajam. Pakai kaca. Memang ditemukan kaca bekas-bekas darah," ucap Setyo di kantornya, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Dia juga mengatakan, hingga sekarang pihak Kepolisian masih berada di TKP. Penyidik melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari barang bukti lain.

"Ini masih dilakukan olah TKP," ungkap Setyo.

Dia juga belum bisa memastikan, kericuhan di Rutan Mako Brimob terencana atau hanya aksi spontan.

"Ini masih pendalaman. Apakah itu spontanitas atau direncanakan, mungkin dari penyidikan akan ketahuan," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

2 dari 2 halaman

Tembak 2 Orang

Sebelumnya, polisi menangkap empat terduga teroris di Tambun, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis dini hari 10 Mei 2018 saat hendak menuju Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Dua di antaranya ditembak karena melawan.

"Kejadian Kamis 10 Mei 2018, sekitar 01.35 WIB di Jalan Stasiun Mekarsari Tambun, Bekasi, polisi mendapat informasi inteligen, bahwa akan ada sekelompok orang yang akan menuju Mako Brimob untuk membantu rekan-rekan napi teroris yang melakukan perlawanan kepada petugas di rutan. Dari hasil informasi intelijen tersebut, polisi bergerak dan menangkap empat orang," ucap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jumat (11/5/2018).

Polisi kemudian membawa empat orang tersebut ke Jakarta untuk dilakukan penyelidikan. Akan tetapi, dalam perjalanan, dua terduga berinisial RA dan JG melawan dan mengambil senjata para anggota.

"Memberontak serta berusaha mencekik anggota, hingga borgol yang dipakaikan ke mereka terlepas. Serta keduanya berusaha merebut senjata api dari anggota yang mengawal," ungkap Setyo.

Polisi kemudian mengambil tindakan dan menembak kedua terduga teroris tersebut.

"Keduanya, dibawa ke RS Bhayangkara. Namun setelah lebih kurang 2 jam mendapatkan perawatan, RA dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan JG masih dalam perawatan," jelas Setyo.