Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian kembali menjadi sasaran serangan di Mako Brimob Kelapa Depok. Kali ini, Bripka Marhum Prencje harus gugur ditikam oleh orang tak dikenal pada Jumat, 11 Mei dini hari sekitar pukul 02.29 WIB.
Polisi saat ini masih mengusut tersangka yang sudah ditembak mati di Mako Brimob, apakah bagian dari teroris atau tidak.
Meski demikian, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) HM Hendropriyono menilai, penikaman itu adalah ulah dari teroris.
Advertisement
Menurut dia, kekuatan terorisme di Indonesia ibarat puncak Gunung Krakatau di permukaan air laut, yang artinya masih ada besar, yang harus segera dideteksi.
"Berarti yang belum terlihat adalah badan sampai kaki gunung. Yang pasti lebih besar daripada puncaknya," ucap Hendropriyono dalam keterangannya yang diterima, Sabtu (12/5/2018).
Dia memandang, perlu ada upaya lebih dalam menangani aksi terorisme. Karena, bagaimanapun juga, keselamatan rakyat harus menjadi yang utama dan prioritas.
"Sekarang ini sudah harus menempatkan keselamatan rakyat sebagai hukum yang tertinggi," jelas Hendropriyono.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menuturkan, untuk menjadi acuan aparat penegak hukum menanggulangi aksi terorisme di kemudian hari, revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme harus segera diselesaikan.
Dia juga menilai insiden di Rutan Mako Brimob seharusnya menjadi pembelajaran bagi aparat penegak hukum untuk membenahi aturan-aturan tentang penanggulangan teror. Termasuk, sambung Wiranto, perlakuan bagi narapidana terorisme.
Saksikan Video pilihan di Bawah Ini:
Ditikam di Mako Brimob
Bripka Marhum Prencje ditikam orang tak dikenal di mako Brimob saat tengah berjaga. Pelaku yang mengaku berinisial TS sempat digeledah oleh almarhum Bripka Marhum bersama tiga rekannya, namun tidak menemukan apa-apa.
Pelaku pun dibawa ke kantor Mako Brimob, dan saat tiba di kantor, tiba-tiba pelaku mengeluarkan pisau yang disimpan di bawah alat kemaluan, dan langsung menikamBripka Marhum di bagian perut. Usai menikam, TS juga berusaha mengejar rekan Bripka Marhum.
Namun dengan sigap, petugas mengambil sikap tegas dan terukur dengan menembak TS hingga meninggal dunia. Bripka Marhum pun dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah beberapa saat kemudian, Bripka Marhum Prencje gugur.
Advertisement