Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan, pendidikan di Indonesia harus bisa berakselarasi. Dia meyakini untuk menjadi doktor seseorang tidak harus menunggu usia 50 tahun.
"Kalau bisa ada acceleration graduate program, jadi program doktor berdasarkan pada akselarasi. Saya berkeinginan jadi doktor tidak harus di usia 52, bisakah doktor di usia di bawah 25? Bisa," ujar Menteri Nasir di Jakarta Convention Centre (JCC), Sabtu (12/5/2018).Â
Menristekdikti berpandangan, anak Indonesia secara akademik memiliki kemampuan lebih dari rata-rata. Karenanya, negara berkewajiban memfasilitasi hal tersebut.
Advertisement
"Karena kalau tidak difasilitasi akan menjadi problem. Jadi bisa kita rancang dengan baik," tutur Nasir.
Tentunya, program akselarasi tersebut wajib menitikberatkan soal mutu dan inovasi.Â
"Jadi masalah mutu harus kita tajamkan. Inovasi juga sangat penting. Kalau tidak, kita tidak akan bisa bersaing,"Â ujar Menristekdikti.
Â
Sambut Baik Acara ADI
Nasir juga menyambut baik acara Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) bersama MSW Global yang bertajuk World Post-Graduate Education Expo. Menurutnya, pendidikan tinggi saat ini sangat penting dan harus didukung dengan percepatan.
"Saya sangat mendukung program ini. Ini dalam rangka percepatan graduation Indonesia di tingkat internasional khusus di bidang higher education," katanya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement