Liputan6.com, Jakarta - Surabaya, Jawa Timur dilanda teror bom pada 13-14 Mei 2018. Sasaran serangan bom Surabaya itu yakni tiga gereja dan satu kantor polisi.
Ledakan pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Surabaya, Minggu pagi 13 Mei 2018. Selang beberapa menit, bom juga meledak di dua gereja lain, yakni GKI Diponegoro dan Gereja Pentakosta.
Advertisement
Baca Juga
Pada malam harinya, giliran Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur yang jadi sasaran. Sebuah bom meledak di lantai 5 rusunawa itu.
Lalu pada 14 Mei 2018, bom juga meledak di Markas Polrestabes Surabaya. Akibatnya, 21 meninggal dan 57 lainnya luka-luka atas rentetan serangan bom tersebut.
Selengkapnya seputar bom Surabaya dapat dilihat alam Infografis di bawah ini:
Pelaku Ditembak
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, pihaknya melakukan pengejaran terhadap kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang jadi dalang bom di tiga gereja di Surabaya dan Rusunawa Wonocolo di Sidoarjo, Jawa Timur. Hasilnya, lima orang ditangkap pada Senin dini hari, 14 Mei 2018.
"Subuh tadi tertangkap lima orang. Satu orang nama Budi Satrio," kata Tito dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, 14 Mei 2018.
Tito menjelaskan, Budi Satrio merupakan orang nomor dua terpenting di JAD Surabaya setelah Dita Supriyanto yang menjadi bomber di Gereja Pentakosta di Jalan Arjuno, Surabaya. Dalam penangkapan, dia pun ditembak mati karena melawan petugas.
Advertisement
Disorot Dunia
Serangkaian ledakan dalam insiden bom Surabaya yang terjadi pada dua hari terakhir, menyita perhatian dunia. Beberapa negara bahkan telah mengeluarkan imbauan perjalanan atau travel advice terhadap para warganya yang akan mengunjungi, atau sedang berada di Indonesia.
Dimulai dari negara tetangga, Australia, yang memberlakukan travel advice kategori high degree of caution, atau tingkat kewaspadaan yang tinggi. Travel advice juga dikeluarkan oleh Singapura melalui siaran pers yang diterima Liputan6.com pada Minggu, 13 Mei 2018.
Selain itu Inggris dan wilayah otonomi khusus Hong Kong juga mengeluarkan peringatan yang sama kepada warganya. Pemerintah Inggris meminta warganya yang berada di Indonesia untuk terus memantau informasi media, berhati-hati, serta patuh pada saran dari otoritas lokal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: