Sukses

Ketua DPR: Revisi UU Antiterorisme Selesai Mei

Selain itu, Komisi III DPR menjanjikan menambahkan fasilitas kepada kepolisian terkait penanganan terorisme.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo menjanjikan revisi UU terorisme rampung sebelum Mei berakhir. Setelah serangkaian bom di Surabaya, banyak pihak kembali mendesak DPR agar segera merampungkan revisi undang-undang tersebut.

"Undang-undang, Mei selesai," ucap Bambang Soesatyo usai mengunjungi korban teror Surabaya di RS Bhayangkara, Jawa Timur, Senin (14/5/2018).

Anggota Komisi III Fraksi PDIP, Herman Hery, juga sepakat dengan Bambang Soesatyo. Adanya peristiwa teror ini memicu untuk mempercepat menyelesaikan revisi UU terorisme.

"Peristiwa kebiadaban ini apa yang kami saksikan pakai mata kepala sendiri sebagai wakil rakyat ini sangat memukul dan memberikan kami motivasi untuk menyelesaikan kami yang berkaitan dengan UU," ucap dia dalam kesempatan sama.

Selain itu, Komisi III menjanjikan akan menambahkan fasilitas kepada kepolisian terkait penanganan terorisme. Fasilitas tersebut, seperti menyetujui penambahan teknologi dan lapas maximum security bagi narapidana terorisme.

"Kedua menambah sarana dan prasarana Polri dalam rangka memberantas persoalan semacam ini," ucap Herman.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

18 Orang Meninggal

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera menuturkan, korban meninggal akibat ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018 kini mencapai 18 orang.

"Pertama di Gereja Santa Maria Tak Bercela yang berlokasi di Ngagel Madya Surabaya. Yang meninggal dunia tujuh orang. Dua pelaku, tiga jemaat, dan dua polisi," tutur Frans, di Surabaya, Senin (14/5/2018).

Sementara itu, di Gereja Kristen Indonesia (GKI) yang berlokasi di Jalan Diponegoro, mereka yang meninggal dunia tiga pelaku bom bunuh diri, yaitu ibu dan dua anaknya.

Adapun korban meninggal dunia di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Raya Arjuno Surabaya, ada delapan orang yang meninggal dunia, termasuk satu pelaku bom bunuh diri.

"Total yang meninggal dunia di tiga gereja tersebut adalah 18 orang," ujar Frans.