Sukses

Usai Teror Bom di Surabaya, Istana Dijaga Ketat

Usai rangkaian teror yang terjadi di Surabaya, penjagaan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta ditingkatkan. Setiap kendaraan yang masuk diperiksa ketat.

Liputan6.com, Jakarta Usai rangkaian teror yang terjadi di Surabaya, penjagaan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta ditingkatkan. Setiap kendaraan yang masuk diperiksa ketat.

Pantauan merdeka.com, Selasa (15/5) sekitar pukul 07.16 WIB, dua anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan satu anggota Polri siaga di pintu utama Sekretariat Kabinet yang terletak di Jalan Veteran No 18. Penjagaan ini tak seperti biasanya.

Sementara di tempat pemeriksaan tamu, ada sedikitnya enam orang Paspampres yang berjaga. Setiap mobil yang masuk diperiksa menggunakan anjing pelacak. Pengguna kendaraan roda dua dipersilakan memasukkan tas ke metal detector.

Salah satu Paspampres yang bertugas di Istana pagi ini mengatakan, penjagaan di Istana Negara mulai ditingkatkan sejak Senin 14 Mei 2018 kemarin. Penjagaan ketat ini dilakukan guna menghindari adanya tamu yang membawa barang berbahaya ke Istana Negara.

"Sejak kemarin mulai dijaga ketat," ucapnya.

Aksi bom bunuh diri beruntun terjadi selama dua hari di Surabaya. Ledakan pertama terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya pada Minggu (13/5) pukul 07.30 WIB. Ledakan kedua, terjadi di GKI Wonokromo yang terletak di Jalan Diponegoro, Surabaya pada pukul 08.00 WIB.

Ledakan ketiga terjadi Gereja Pantekosta Pusat, yang berada di Jalan Arjuno, Surabaya, beberapa menit setelah bom kedua meledak.

Pada Minggu malam, bom bunuh diri juga terjadi di Rumah Susun (Rusun) belakang Polsek Taman Sepanjang, Sidoarjo. Keesokan harinya Senin 14 mei 2018 pagi, aksi bom bunuh diri terjadi lagi di Markas Polrestabes Surabaya.

Reporter: Supriatin

Sumber: Merdeka.com