Sukses

Ngusaba Gede, Tradisi Langka di Bali

Ngusaba Daa terbilang langka dan unik karena digelar setiap 21 tahun sekali. Bakal dikemas menjadi paket wisata spiritual.

Liputan6.com, Karangasem: Bali dikenal memiliki banyak tradisi. Satu di antaranya adalah upacara Ngusaba Daa atau Ngusaba Gede, yaitu tradisi membayar janji atau kaul warga. Tradisi itu digelar di Desa Sibetan, Karangasem, baru-baru ini.

Ngusaba Daa terbilang langka dan unik karena digelar setiap 21 tahun sekali. Dalam upacara, ribuan orang mulai anak-anak hingga orangtua berkumpul di Pura Puseh. Mereka bersembayang bersama dipimpin tiga orang pedande atau pendeta Hindu.

Dalam upacara, warga membawa aneka persembahan, mulai sesajen sederhana hingga berupa babi guling utuh. Sesajen dan persembahan untuk membayar kaul juga didoakan dan dihaturkan kepada Sang Maha Pencipta.

Warga yang ikut upacara wajib mengikuti prosesi keliling pura sebanyak tiga kali. Selain berjalan kaki, beberapa warga juga berkeliling pura dengan naik kuda sesuai dengan janji kaul yang pernah diucapkannya dulu.

Menurut Bupati Karangasem Wayan Geredeg, tradisi tidak hanya ritual. Nantinya akan dikemas menjadi paket wisata spiritual bagi para wisatawan. Selain langka--karena dilakukan 21 tahun sekali, tradisi ini juga cukup lama dilakukan turun-temurun, yakni sejak abad 12.(ULF)
    Video Terkini