Liputan6.com, Texas - Untuk pertama kalinya, Dimitrios Pagourtzis, pelaku penembakan brutal di sebuah sekolah di Texas, Amerika, Jumat, 18 Mei 2018 muncul di pengadilan.
Dimitrios yang baru berusia 17 tahun itu dikenai tuduhan pembunuhan akibat perbuatannya menewaskan 10 siswa dan melukai 10 lainnya.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu (19/5/2018), petugas keamanan menyisir wilayah Alvin di Texas untuk mencari bahan peledak yang dimiliki Dimitrios.
Advertisement
Tersangka diketahui memang telah meletakkan peledak di sekolah dan sekitarnya. Namun, hingga kini polisi belum mengetahui motif dari penyerangan tersebut.
Pembunuhan itu disebut sebagai serangan paling biadab dalam sejarah sekolah di Texas. Hal ini tak pelak akan membangkitkan lagi debat mengenai pentingnya mengatur senjata api.