Liputan6.com, Padang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, akan melakukan rekonstruksi Pasar Atas Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat, yang pada akhir Oktober 2017 mengalami kebakaran. Pasar Atas merupakan salah satu pasar bersejarah di Kota Bukittinggi dengan aktivitas ekonomi yang cukup tinggi dan komoditas perdagangan yang beragam.
Kebakaran yang melanda Pasar Atas pun mendapat perhatian langsung dari Wakil Presiden Jusuf Kalla saat melakukan peninjauan pada November 2017 didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Meskipun kewenangan berada pada tangan Pemprov, namun semua pihak harus turun tangan membantu, termasuk kementerian PUPR,” ujar Basuki.
Advertisement
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan bahwa area pasar yang akan dibangun sudah siap untuk groundbreaking setelah lebaran 2018.
“Jika berkenan, Presiden Joko Widodo yang akan melakukan groundbreaking. Namun jika berhalangan, tetap akan dimulai pembangunannya dan kemungkinan beliau akan meninjau saat proses pembangunan berjalan. Pasar ini penting untuk denyut nadi Kota Bukittinggi dan memiliki nilai sejarah, karena Bukittinggi pernah jadi ibu kota (sementara) negara RI,” ucapnya di Padang, Senin (21/5/2018).
Pada 2018, Kementerian PUPR telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 59 miliar untuk memulai pembangunan fisik, dan untuk tahun depan dianggarkan Rp 295 miliar.
"Hampir Rp 355 miliar untuk renovasi (total) pasar dari APBN sesuai perintah Pak Presiden. Tapi desainnya sebagian dari Pemerintah Kota Bukittinggi," kata Endra.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pekerjaan bangunan gedung Pasar Atas seluas 39.200 meter persegi dan dapat menampung kios ukuran 3x4 meter sebanyak 763 unit, lapak 1,5x2 meter sebanyak 542 unit, dan parkir 400 kendaraan roda empat. Pasar ini nantinya akan memiliki tiga lantai dan satu basement untuk parkir kendaraan.
Endra menambahkan, rekonstruksi Pasar Atas menggunakan desain baru dengan konsep green bulding dan menggunakan sirkulasi yang lebih baik.
"Kebakaran yang kemarin terjadi, salah satunya karena sirkulasi udaranya jelek, sehingga api cepat sekali menjalar. Target selesai pembangunannya November 2019," kata dia.
(*)