Liputan6.com, Jakarta - Direktur Center for Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Irfan Abubakar mengungkap ideologi ekstremisme dan terorisme masih ada dan terpelihara di Indonesia. Hal ini semakin dibuktikan dengan serangkaian aksi teror di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Hasil penelitian CSRC dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017, menunjukkan bahwa benih radikalisme dan ekstrmisme terus disemai di sebagian anak muda. Penyebaran ideologi propaganda juga digencarkan lewat media sosial," kata dia dalam seminar berjudul 'Peran Pemerintah dan Pesantren Dalam Penanggulangan Ekstrmisme/Terorisme' di Hotel Cemara, Jakarta Pusat, Jumat, 25 Mei 2018.
Baca Juga
Menurut dia, kekompakan pemerintah, masyarakat, dan media hari ini sangat diperlukan dalam melancarkan narasi kontra ekstemisme dan terorisme. Karenanya, Irfan menyatakan, adanya narasi alternarif bisa mempromosikan persatuan dan perdamaian.
Advertisement
"Terorisme ini tidak hanya mengancam keamanan karena menyebarluaskan rasa takut tapi juga mengancam keutuhan bangsa sebagai kontra narasi yang mempromosikan persatuan, perdamaian, dan toleransi," jelas dia.
Perkuat Jaringan Pesantren
Irfan berharap pemerintah dan pesantren bisa bersama melakukan pencegahan terorisme, dengan memperkuat jaringan pesantren dan civil society melalui ajaran Islam yang pro perdamaian.
"Jadi kita urai problem, upaya mencari solusi terhadap berkembangnya narasi ekstrem khususnya di media digital, sekaligus penguatan kapasitas Pesantren dalam peran menyebar perdamaian," dia menutup.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Â
Advertisement