Liputan6.com, Bandung: Serabut kelapa yang semula menjadi barang kurang berharga ternyata dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk rumah tangga dan kendaraan bermotor. Kreatifitas tersebut bahkan bisa menjadi industri rumah tangga yang mendatangkan keuntungan di tangan Irwan Handoko, seorang produsen alat rumah tangga dari serabut kelapa, di kawasan Leuwi Panjang, Bandung, Jawa Barat.
Produk industri kecil milik Irwan kebanyakan memanfaatkan barang yang kurang berguna seperti serabut kelapa dan ijuk. Bahan-bahan sederhana itu direkayasa sedemikian menjadi produk bermanfaat seperti seperti sapu, keset, jok mobil, serta alat penyaring udara mobil. Semula Irwan hanya memanfaatkan bahan baku yang gampang diperoleh di lingkungannya. Usaha itu berkembang sehingga kemudian ia mendatangkan serabut kelapa dari berbagai kota di Jawa Barat, seperti Ciamis, Cianjur, dan Tasikmalaya. Irwan kini mempekerjakan ratusan orang. Para pekerja yang ditampungnya di antaranya adalah karyawan-karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja.
Kendati mengaku kewalahan memenuhi permintaan baik lokal maupun permintaan ekspor, usaha industri rumah tangga itu belum tertarik menggunakan mesin-mesin baru. Alhasil, proses pembuatan serabut kelapa menjadi produk rumah tangga tetap menggunakan tenaga manusia. Sebab, menurut Irwan ia tidak mau mengurangi jumlah tenaga kerja yang ada.(HFS/Ismoyo dan Anto Susanto)
Produk industri kecil milik Irwan kebanyakan memanfaatkan barang yang kurang berguna seperti serabut kelapa dan ijuk. Bahan-bahan sederhana itu direkayasa sedemikian menjadi produk bermanfaat seperti seperti sapu, keset, jok mobil, serta alat penyaring udara mobil. Semula Irwan hanya memanfaatkan bahan baku yang gampang diperoleh di lingkungannya. Usaha itu berkembang sehingga kemudian ia mendatangkan serabut kelapa dari berbagai kota di Jawa Barat, seperti Ciamis, Cianjur, dan Tasikmalaya. Irwan kini mempekerjakan ratusan orang. Para pekerja yang ditampungnya di antaranya adalah karyawan-karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja.
Kendati mengaku kewalahan memenuhi permintaan baik lokal maupun permintaan ekspor, usaha industri rumah tangga itu belum tertarik menggunakan mesin-mesin baru. Alhasil, proses pembuatan serabut kelapa menjadi produk rumah tangga tetap menggunakan tenaga manusia. Sebab, menurut Irwan ia tidak mau mengurangi jumlah tenaga kerja yang ada.(HFS/Ismoyo dan Anto Susanto)