Sukses

Menag: Rekam Biometrik Jemaah Haji Bisa di Asrama Haji

Dia bersyukur pihak Indonesia bisa meyakinkan otoritas Saudi agar bisa memberlakukan kebijakan itu, terutama dari pihak imigrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, rekam biometrik di asrama haji yang dimulai tahun ini akan mengurangi antrean jamaah Indonesia saat tiba di Arab Saudi.

"Jadi kalau selama ini jemaah haji kita harus menunggu berjam-jam baik di bandara Jeddah maupun di Madinah, sekarang sudah bisa dilakukan di asrama haji," kata Lukman di Jakarta, Sabtu 26 Mei 2018 malam.

Dia bersyukur pihak Indonesia bisa meyakinkan otoritas Saudi agar bisa memberlakukan kebijakan itu, terutama dari pihak imigrasi.

Lukman mengatakan, rekam biometrik itu termasuk rekam sidik dan dokumen penting lain untuk perjalanan haji yang kini bisa dilakukan di asrama haji di Tanah Air.

Inovasi itu, kata dia, mengurangi beban antrean saat tiba di Saudi. Dengan begitu, jemaah haji tinggal mengurus legalisasi stempel paspor.

"Sehingga ketika mereka di Saudi, mereka tinggal mengecap paspor mereka dan finger print satu sidik jari saja sehingga lebih efisien," kata Lukman dilansir Antara.

Nantinya, rekam data biometrik itu akan sepenuhnya dilakukan di 18 embarkasi di Indonesia.

Lukman mengatakan upaya untuk pelayanan haji seperti rekam biometrik itu juga memiliki tujuan memangkas waktu antrean dan mengurangi kelelahan jamaah haji setibanya di Saudi. Sebaliknya, jamaah bisa kelelahan jika setiba di Saudi harus berkutat pada antrean untuk urusan verifikasi data diri yang memakan waktu lama.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: