Sukses

Prihatin Perang Dunia, Aktivis Ajak Warga Jadi Duta Perdamaian

Para aktivis kemanusiaan yang tergabung dalam organisasi Heavenly Culture Wealth Peace Restoration of Light melakukan aksi di arena CFD Jalan Sudirman-Thamrin.

Liputan6.com, Jakarta - Para aktivis kemanusiaan yang tergabung dalam organisasi Heavenly Culture Wealth Peace Restoration of Light (HWPL) melakukan aksi di arena car free day (CFD) Jalan Sudirman-Jalan MH Thamrin, Minggu (27/5/2018). Mereka melakukan sosialisasi dan mengajak setiap orang jadi duta perdamaian dunia dan berkontribusi menghentikan peperangan.

Wakil HWPL Indonesia Indriani menyatakan, pihaknya merangkul semua dalam aksi ini. Termasuk merangkul tokoh agama karena kebanyakan konflik atau perang dimulai dari persoalan agama.

"Oleh sebab itu, para pemimpin agama, para agamawan diajak untuk berdiskusi berdasarkan latar belakang kitab suci masing-masing untuk menghilangkan atau mengurangi salah pengertian antarumat beragama," jelasnya.

Indri mengatakan, peperangan yang terjadi di belahan dunia sana tak bisa didiamkan karena dampaknya bisa menular ke negara lain. Karena itulah mengampanyekan perdamaian dunia perlu dilakukan siapa pun.

"Kita tak bisa bilang peperangan itu terjadi jauh misalnya di Korea Selatan atau Timur Tengah, tapi efeknya ke sini. Kita bisa lihat contohnya di Myanmar terjadi konflik tapi itu terbawa ke seluruh dunia, bukan hanya di negara itu sendiri," jelasnya.

 

2 dari 2 halaman

Tersebar di 5 Benua

Selain itu, pihaknya juga merangkul media karena saat ini banyak bermunculan berita hoaks atau berkonten negatif yang dapat menyulut konflik di tengah masyarakat.

"Kami merangkul media menjadi duta perdamaian. Para duta perdamaian, media bisa membantu memublikasikan (pesan perdamaian dunia). Maka perdamaian dunia bisa tercapai dengan cepat," kata Indri.

Organisasi HWPL tersebar di lima benua dan beranggotakan lebih dari 200 ribu orang. Selain itu, organisasi ini juga didukung 138 institusi dan 500 media.

"Sekarang sudah mendapatkan lebih dari 700 ribu tanda tangan yang diajukan ke PBB. Sehingga HWPL sendiri yang telah menerbitkan 38 artikel dilegalkan di PBB," ujarnya.

Puluhan artikel tersebut berisi jawaban bagaimana agar perdamaian di dunia dapat tercapai. Artikel disusun bersama para ahli hukum di seluruh dunia. Harapannya, PBB segera melegalisasi artikel tersebut menjadi produk hukum yang disebarkan ke seluruh dunia.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

 

Video Terkini