Sukses

Senjata Pengolah Limbah Pemprov DKI

PD PAL Jaya mengadopsi teknologi baru bernama Andrich Tech untuk mengolah limbah tinja warga Jakarta menjadi air bersih.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta meresmikan alat pengolahan limbah tinja menjadi air bersih, 23 Mei 2018. Alat bernama PAL Andrich Tech System itu ditempatkan di pusat pengelolaan limbah tinja milik PD PAL Jaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Latar belakang kami melakukan pengembangan ini adalah untuk efisiensi sistem pengolahan limbah existing baik yang konvensional maupun mekanikal," kata Direktur Utama PD PAL Jaya Subekti kepada Liputan6.com, 27 Mei 2018.

Dia menjelaskan, pengelolaan air limbah itu ditujukan untuk pemenuhan air bersih di kehidupan sehari-hari. Misalnya, untuk mencuci kendaraan atau menyiram tanaman.

Namun saat ini, pengunaan Andrich Tech System masih dalam tahap uji coba. Volume yang dikelola juga baru 50 meter kubik air per hari.

Selengkapnya seputar pengelolaan limbah tinja untuk air bersih dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Tidak untuk Diminum

Subekti mengungkapkan, pengolahan air limbah atau tinja yang menggunakan alat PAL-Andrich Tech System bukan digunakan untuk air minum. Pengolahan digunakan agar air tersebut memiliki mutu yang dipersyaratkan.

"Tentu dengan sistem pengolahan air limbah ini, tujuannya kami untuk memperbaiki kualitas olahan limbah. Jadi tidak diperuntukkan bagi air minum," ucap Subekti

Namun, dengan tingkat mutu yang dihasilkan oleh alat tersebut, air limbah dapat digunakan untuk mencuci kendaraan atau menyiram tanaman.

3 dari 3 halaman

Tahap Sertifikasi

Subekti menuturkan, PAL Andrich Tech System sedang dalam tahap sertifikasi dari Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dengan adanya teknologi itu, maka akan memangkas waktu dan biaya pengelolaan air limbah.

"Kita kembangkan terus," ucapnya.

Sebelumnya, Wagub DKI Sandiaga Uno mengatakan teknologi PAL-Andrich Tech System merupakan teknologi pengolahan limbah tinja pertama di Tanah Air. Alat tersebut menurut Sandi dapat memangkas waktu pengelolaan air limbah dari semula tujuh hari menjadi kurang dari satu jam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: