Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sempat pesimistis bisa meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebab, masih ada Rp 170 triliun aset yang belum dipetakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Sedikit cerita di belakang ini, sekitar 2-3 minggu sebelumnya kita hampir pesimis. Karena total aset yang belum terpetakan sekitar 170 triliun lebih. Saya dilaporkan, Pak, kelihatannya baru tahun depan bisa (WTP). Saya bilang tidak bisa, pokoknya harus," ujar Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Selasa (30/5/2018).
Sandiaga lantas meminta jajarannya segera menyelesaikan laporan. Tak hanya itu, dia juga meminta BPK untuk memberikan tambahan waktu hingga aset yang belum dipetakan tersebut sampai pada angka di bawah Rp 200 miliar.
Advertisement
"Alhamdulillah pada saat terakhir, sebelum saya berangkat (umrah) kemarin, angkanya sudah jauh di bawah angka materialitas. Di bawah angka 200 miliar. Kita pahami juga ini akhirnya bisa mendapatkan predikat WTP," jelasnya.
Dia pun berterima kasih kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi beserta jajarannya yang memberikan masukan serta mengawal Pemprov hingga dapat meraih predikat WTP. Sandi berharap predikat WTP tersebut dapat mempermudah lapangan kerja.
"Dengan WTP kita berharap dapat menjalankan program-program dan penganggaran lebih baik ke depannya, khususnya bagaimana kita menciptakan lapangan kerja, bahan pangan untuk program pendidikan ke depan," kata Sandiaga.
Sebelumnya, setelah empat tahun berturut-turut Pemprov DKI meraih opini Wajar dengan Pengecualian (WDP) dari BPK terkait Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, pada LKPD tahun anggaran 2017, DKI akhirnya mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Saksikan video pilihan di bawah ini: